HOLYMARKET + RURURADIO
ruangrupa mempersembahkan:
HOLY MARKET + RURURADIO
Minggu, 28 Desember 2014 | 10.00 – 22.00 WIB
Di ruangrupa
Jl. Tebet Timur Dalam Raya, No.6
Jakarta Selatan 12820
Dimeriahkan oleh:
READING FESTIVAL
dan penampilan istimewa dari: M.M.S | IRAMA NUSANTARA | W-MUSIC
Serta tamu istimewa RURUradio: MONDO CASGARO | DANILLA
menghadirkan
JWA, JAKARTA 32°C, KLUB KARYA BULUTANGKIS, WSATCC, CUT AND RESCUE, KINEFORUM, BOEMBOE FORUM, IKA VANTIANI, RALLY THE TROOPS, VITARLENOLOGY, JUNK NOT DEAD, GRAFIS HURU HARA, HITAMANIS, HISTORIA CAFÉ, PAMUMINGSOLAM, KNITTED CANDY, TOKO PERNAH BAROE, RAJUTKEJUT, NDELOK, HANTU, HEIGUYS, GOODWILL LEATHERWORKS, MISTERI REKORDS, KAMENGSKI, OKNUM, PENAHITAM, DAN BANYAK LAGI
w: ruangrupa.org, rururadio.org | t: @ruangrupa, @RURUradio | fb: ruangrupa, RURUradio | i: @ruangrupa, @rururadio
CUT AND RESCUE
ruangrupa mempersembahkan:
“KESEDIHAN”
Seniman:
Cut and Rescue
Kurator: Iswanto Hartono
Pembukaan Pameran:
Kamis, 18 Desember 2014| 19.00 – 23.00 WIB
di RURU Gallery
Jl. Tebet Timur Dalam, No.6
Jakarta Selatan 12820
Dimeriahkan oleh:
Racun Kota
Sattle
Pameran:
19 Desember 2014 – 5 Januari 2014 (kecuali hari Minggu) | 11.00 – 21.00 WIB
Silakan membawa benda-benda yang memiliki memori Kesedihan:
letakkan di area khusus pada saat Pameran Cut and Rescue berlangsung!
***
Sebagai program pameran akhir tahun, RURU Gallery mengundang kolektif seniman muda Cut and Rescue untuk mempresentasikan karya-karya mutakhir mereka dalam sebuah pameran bertajuk “KESEDIHAN”.
Tema “kesedihan” yang diangkat dalam pameran ini berawal dari pembicaraan antara Cut and Rescue dengan kurator pameran, Iswanto Hartono. Mereka membicarakan memori-memori yang didapat dari produk-produk budaya populer masa lalu dan perbandingannya dengan industri hiburan masa kini. Ada kontinuitas yang selalu hadir dalam produksi budaya massa kita, dimana industri hiburan, budaya pop dan media massa nasional terus-menerus memproduksi “kesedihan” sebagai komoditi yang disajikan kepada masyarakat urban. Kesedihan, juga kesengsaraan, hadir dalam berbagai bentuk sebagai bumbu utama produk budaya populer hingga menjadi “santapan” favorit warga kota. Bumbu “kesedihan” bisa kita temukan dalam film-film drama melankolis, novel-novel percintaan ala Mira W sampai roman picisan, lagu pop putus cinta sampai lagu dangdut yang meratapi nasib. Program televisi dari mulai berita kriminal, reality show, sinetron melodrama yang tak kunjung usai, gossip selebriti, sampai dakwah agama semua turut menampilkan kesedihan. Secara ironis, kisah sedih telah menjadi resep tersendiri bagi kesuksesan produk budaya populer dan program hiburan, yang kemudian diproduksi terus-menerus untuk konsumsi kaum urban.
Melalui pameran ini, kelompok Cut and Rescue mencoba menanggapi fenomena sosial dan budaya dari “industri kesedihan” ini. Cut and Rescue akan melakukan kerja eksperimental untuk mengumpulkan berbagai bentuk “produk kesedihan” dalam koleksi artefak dan memorabilia yang mereka miliki secara personal maupun yang ada di wilayah publik untuk dipresentasikan dalam ruang pamer RURU Gallery.
Mereka juga mengundang seniman eksperimental, Ardi Gunawan untuk turut memberikan kontribusi artistik yang akan melengkapi pameran ini.
Cut and Rescue adalah kolektif seniman muda eksperimental yang melakukan eksplorasi karya dengan medium seni cetak, kolase dan instalasi. Mereka bermain-main dengan benda-benda temuan, artefak, simbol-simbol, imaji-imaji usang yang populer, teks dari media massa seperti surat kabar dan majalah, yang digunakan untuk memutar-balikan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat kota masa sekarang. Karya-karya mereka menyajikan isu-isu yang sifatnya kontradiktif. Nakal tapi sopan, banal namun cerdas.
===
informasi lebih lanjut:
w: ruangrupa.org
f: ruangrupa
t: @ruangrupa
i: @ruangrupa
e: info@ruangrupa.org
Jakarta 32°C 2014
Komplotan Jakarta 32°C dan ruangrupa mempersembahkan:
Pameran Visual Mahasiswa Jakarta ke-6
Jakarta 32°C 2014
13 – 21 Desember 2014
Pembukaan:
Sabtu, 13 Desember 2014
Gedoeng Jasindo
14.00 – 16.00 WIB
Performance Art: Ragil Dwi Putra, Denny Darmawan dan Haryo Hutomo
Historia Food & Bar
17.00 – selesai
Performance Art: H.I.Re
DJ’s: Dj Xing Xing, Dj Udasjam, M.M.S
Pameran:
14-21 Desember 2014
Pukul 10.00 – 18.00 WIB
Historia Food & Bar | Kedai Seni Djakarte | Gedoeng Jasindo
Kawasan Taman Fatahillah – Kota Tua, Jakarta
======
Program Publik:
Minggu, 14 Desember 2014
Presentasi Khusus:
Anak Muda dan Cerita Kota: Anitha Silvia (C20 Library, Surabaya), Akhmad ‘Adin’ Khairudin (Hysteria! Semarang)
13.00 – 15.00
Historia Food & Bar – Kota Tua
Presentasi Khusus:
Temporary Territory (Darwin Festival): Saleh Husein, MG Pringgotono, Syaiful Ardianto
15.00 – 16.00
Historia Food & Bar – Kota Tua
Presentasi Lokakarya:
Fotografi, Komik, Video
16.00 – 18.00
Kedai Seni Djakarte – Kota Tua
Pemutaran Filem:
Mana Tahan (Warkop DKI)
18.30 – 20.00
Historia Food & Bar – Kota Tua
===
Jumat, 19 Desember 2014
Lokakarya Komik:
Komikazer
13.00 – 15.00
Gedoeng Jasindo – Kota Tua
Presentasi Lokakarya:
Drawing, Found Object, Art Merchandise
16.00 – 18.00
Kedai Seni Djakarte – Kota Tua
Pemutaran Filem:
Gengsi Dong (Warkop DKI)
18.30 – 20.00
Historia Food & Bar – Kota Tua
===
Sabtu, 20 Desember 2014
Diskusi:
Aktivisme Anak Muda, Praktek dan Pola Kerja Kreatif: PAMFLET & Komplotan Jakarta 32°C
13.00 – 15.00
Historia Food & Bar – Kota Tua
Live Mural:
Guntur Jong Merdeka & Saleh Husein
Mulai dari pukul 14.00
Lokakarya Sablon Kolase:
Cut and Rescue
15.00 – 17.00
Kedai Seni Djakarte – Kota Tua
Pemutaran Filem:
Setan Kredit (Warkop DKI)
18.30 – 20.00
Historia Food & Bar-Kota Tua
===
Minggu, 21 Desember 2014
Presentasi Lokakarya:
Arsitektur, Seni Digital, Seni Ruang Publik
12.00 – 14.00
Kedai Seni Djakarte – Kota Tua
Live Mural:
Guntur Jong Merdeka & Saleh Husein
Mulai dari 14.00
Performance Art:
PADJAK
14.00 – 16.00
Gedoeng Jasindo – Kota Tua
Penutupan Pameran:
Music Performance: Ariredha & oomleo.berkaraoke
16.00 – 20.00
Historia Food & Bar – Kota Tua
======
Informasi lebih lanjut:
Jakarta 32°C
Website: jakarta32c.org
Facebook: Jakarta32c
Twitter: @jakarta32c
Instagram: @jakarta32c
ruangrupa
Website: ruangrupa.org
Facebook: ruangrupa
Twitter: @ruangrupa
Instagram: @ruangrupa
BEATRIZ’S WAR
ruangrupa dan indoprogress mempersembahkan:
“BEATRIZ’S WAR”
Screening sebuah film perdana dari Timor Leste
Rabu, 10 Desember 2014, pukul 19.00
di ruangrupa
Jl. Tebet Timur Dalam, No.6
Tebet
Jakarta Selatan 12820
Selain pemutaran film, akan dilanjutkan diskusi santai bersama Maleve Guerra (pemerhati kebudayaan dari Timor Leste) dan Hafiz Rancajale (Forum Lenteng, ruangrupa).
Sinopsis:
“Beatriz’s War adalah kisah kehidupan Beatriz, seorang perempuan yang suaminya hilang dalam pembantaian Kraras (1983). Pembantaian ini menewaskan seluruh laki-laki di tempat yang kemudian dijuluki sebagai “Kampung Janda” tersebut. Bertahun-tahun setelahnya, seorang laki-laki muncul di Kraras dan mengaku sebagai suami Beatriz.
info:
w: ruangrupa.org | fp: ruangrupa | ig: @ruangrupa | t: @ruangrupa
DIA ADALAH PUSAKA SEJUTA UMAT MANUSIA YANG ADA DI SELURUH DUNIA
RURU Shop Mempersembahkan:
Artwork Project Untuk 19 Tahun NAIF
“DIA ADALAH PUSAKA SEJUTA UMAT MANUSIA YANG ADA DI SELURUH DUNIA”
Pameran – Peluncuran Buku – Musik
Agugn, Amenkcoy, Edita Atmaja, Emte, Gooodit, Hauritsa, Henry Foundation, Ika Vantiani, Jayu Julie, Jimi Multhazam, Marishka Soekarna, Mateus Bondan, Mushowir Bing, Oomleo, Ricky Malau, Sari Sartje, Sir Dandy, The Popo, Uji Hahan
Pembukaan :
Kamis, 27 November 2014
Pukul 19.00 – 22.00
Di RURU Gallery,
Jl. Tebet Timur Dalam Raya, no.6
Jakarta 12820
Penampilan istimewa dari:
NAIF
DJ Wahyu Acum ( #Gilavinyl )
MC Adjisdoaibu dan Gilang Gombloh
Pada acara ini akan di adakan pula peluncuran buku “Dia Adalah Pusaka Sejuta Umat Manusia Yang Ada Di Seluruh Dunia”
Pameran :
27 – 5 Desember 2014
12.00 – 21.00 WIB
***
Menuntaskan Bulan November, RURU SHOP berkolaborasi dengan NAIF yang tengah berulang tahun ke-19. Kolaborasi ini ditandai dengan mengundang 19 perupa yang konsisten berkarya dengan fokus artistik yang berbeda-beda dalam sebuah pameran proyek bertajuk Dia Adalah Pusaka Sejuta Umat Manusia Yang Ada di Seluruh Dunia.
“NAIF” dipilih karena kelompok musik ini membuat lagu yang memiliki kedekatan dengan kita: bercerita tentang Jakarta, kisah cinta, uang, televisi, merupakan sesuatu yang akrab di telinga kita, lagu yang membuat kita terhubung dengan kehidupan kita sendiri. Setiap perupa memilih satu atau dua lagu yang paling dekat dengan dirinya, karena itu pada pameran ini kita bukan hanya melihat, tetapi mengajak pengunjung untuk melihat berbagai sisi kehidupan para perupa lewat lagu NAIF.
Penyelenggaraan pameran ini merupakan bagian dari program Artwork Project yang diadakan oleh RURU SHOP setiap tahun secara berkala dengan cara mengundang para perupa untuk membuat karya dengan tema dan material yang spesifik. Selain itu ada pula Program Artist Merchandise yang mengundang perupa untuk berkolaborasi membuat produk sesuai ciri khas mereka. Kedua program tersebut merupakan kegiatan yang bersifat menyenangkan, bermain-main namun tetap konseptual.
RURU SHOP telah membuat berbagai project seperti Art Book Project, Mix Tape Project dan yang terakhir adalah Artwork Project BegadangNeng? Dan Artist Merchandise “The Popo X Woof”. Seperti biasanya, RURU SHOP selalu berusaha mencari tema dan material yang berbeda dalam setiap projeknya, dan untuk projek kali ini kami tertarik untuk mentransfer kekuatan lagu dan lirik menjadi sebuah karya visual. Bukan hanya sebagai ilustrasi tetapi karya yang dihasilkan mungkin bisa menghasilkan makna baru.
RURU SHOP mengundang Sembilan belas perupa yang telah dikenal memiliki keahlian dalam bidang visualnya masing-masing, yaitu Agugn, Amenkcoy, Edita Atmaja, Emte, Gooodit, Hauritsa, Henry Foundation, Ika Vantiani, Jayu Julie, Jimi Multhazam, Marishka Soekarna, Mateus Bondan, Mushowir Bing, Oomleo, Ricky Malau, Sari Sartje, Sir Dandy, The Popo, Uji Hahan. Beberapa perupa memang memiliki kedekatan hubungan dengan NAIF: Mateus Bondan, Hauritsa, Henry Foundation, Mushowir Bing, serta Ricky Malau yang berasal dari kampus Institut Kesenian Jakarta. Sementara beberapa perupa lain seperti Gooodit, Ika Vantiani, Sari Sartje, Sir Dandy, dan The Popo sudah sangat dikenal lewat karakteristik karya masing-masing.
Dalam kegiatan ini setiap perupa diminta untuk memilih dan merespon lagu-lagu NAIF, lalu membuat karya dengan medium dan tehnik keahliannya masing-masing. Beragam teknik dari mulai kolase, drawing, cat air, digital sampai instalasi di pilih perupa sesuai konsepnya. Semua karya akan menjadi bagian dari buku yang juga di terbitkan denganjudul yang sama, buku “Dia Adalah Pusaka Sejuta Umat Manusia Yang Ada di Seluruh Dunia” akan di luncurkan pada waktu yang sama dengan pameran.
===
Tentang ruangrupa
Ruangrupa adalah sebuah organisasi seni kontemporer yang didirikan dan berbasis di Jakarta sejak tahun 2000. Ruangrupa mendukung perkembangan seni dengan konteks budaya spesifik di Indonesia melalui penelitian, pendidikan, dan dokumentasi; serta menjalin kolaborasi dan kerjasama dengan para seniman dan praktisi multi disiplin melalui penyelenggaraan pameran seni, festival, laboratorium seni, lokakarya, riset, serta penerbitan buku, majalah, dan jurnal online. www.ruangrupa.org
Tentang RURU SHOP
RURU Shop adalah toko yang menjual produk dan karya dari para seniman masa kini (artwork, conceptual works, artist’ merchandise, tas, T-shirt, barang-barang eksentrik, buku, CD pilihan, DVD pilihan, dll). Toko ini bertempat di ruangrupa dan telah dibuka sejak 14 Februari 2010.
Info:
w: ruangrupa.org | fp: ruangrupa RURU Shop | ig: @ruangrupa | t: @ruangrupa @rurushop
Video Game Over
ruangrupa mempersembahkan:
Video Game Over
Program diskusi sarjana muda sesi pertama
Kamis, 20 November 2014
19.00 – selesai
di
RURU Gallery
Jl. Tebet Timur Dalam Raya No.6
Jakarta Selatan 12820
Menghadirkan:
Martin Suryaja (Pembicara)
oomleo (Penanggap)
Gratis!
***
“Video Game sebagai Gesamtkunstwerk”
Dewasa ini, muncul perdebatan tentang video game yang berkisar pada persoalan: apakah video game merupakan seni atau bukan? Pembicara berpendapat bahwa video game bukan hanya seni tetapi juga perwujudan integral dari seluruh cabang seni. Pada amatan sekilas, video game dapat dibaca sebaga seni rupa. Tentu saja, karena hal itu memuat seluruh elemen yang menyusun pengertian ‘seni rupa’, yakni seni yang dicirikan oleh visualitasnya. Namun, video game tidak hanya bertopang pada citra visual, tetapi juga pada citra auditif. Dalam arti itu, video game bisa dibaca juga sebagai seni musik. Tak berhenti sampai di situ, video game juga mengandung unsur sastrawi dan koreografi, sebab di dalamnya termuat cerita, penokohan, ungkapan teatrikal dan olah tubuh. Sampai di sini, video game setara dengan sinema yang merupakan perpaduan dari seni rupa, musik, sastra dan tari. Namun ada satu elemen khas pada video game yang belum ada pada film: partisipasi. Jadi video game adalah film plus partisipasi–dengan kata lain, sintesis dari seluruh cabang seni (Gesamtkunstwerk) ditambah dengan partisipasi. Berbeda dari film, musik atau novel yang menempatkan para penikmatnya dalam posisi pemirsa yang pasif mengikuti cerita, video game memposisikan para penikmatnya sebagai subjek cerita yang melalui pilihan-pilihannya membentuk hasil akhirnya sendiri. Kalau pada film, musik dan novel ruang keaktifan pemirsa hanya terbatas pada interpretasi, pada video game ruang partisipasi aktif itu tak hanya tersedia pada aras penafsiran, tetapi juga pada keseluruhan proses permainan itu sendiri. Misalnya, apabila multiple endings dalam film dan cerpen terwujud secara metaforis sebagai hasil dari tafsiran penonton, multiple endings dalam video game terwujud secara harfiah sebagai akibat dari perbuatan sang pemain game sebagai si tokoh utama cerita. Diskusi ini akan membahas sejarah perkembangan video game, perdebatan seputar statusnya sebagai seni dan kedudukannya sebagai suatu ‘karya seni total’ (Gesamtkunstwerk).
***
Martin Suryajaya adalah penulis filsafat. Publikasi terakhirnya: Asal-Usul Kekayaan (Resist Book, 2013). Saat ini sedang menulis empat seri buku tentang sejarah estetika.
Narpati Awangga a.k.a. oomleo pernah menempuh pendidikan di jurusan seni grafis Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Sejak 2003 ia bergabung dengan ruangrupa sebagai penjaga gawang data digital dan website. oomleo dikenal sebagai seniman yang secara konsisten menggunakan piksel sebagai pendekatan artistiknya.
—
w: ruangrupa.org | fp: ruangrupa | ig: @ruangrupa | t: @ruangrupa
Odoru Ningyou
Animation Workshop in Indonesia
踊る人形 (Odoru Ningyou), The Animation of Dancing Men
Day1 Workshop
date: Nov. 5th (Wed) 2014
time: 15:00-19:00
venue: Serrum (Gurame Street No. 3, Rawamangun, East Jakarta, Indonesia)
Day2 Workshop
date: Nov. 6th (Thu) 2014
time: 15:00-19:00
venue: Forum Lenteng (Jalan Haji Saidi No.69, Jagakarsa, Jakarta 12530, Indonesia)
Day3 Screening & Music Performance (featuring VOQ)
date: Nov. 7th (Fri) 2014
time: open 19:00, start 19:30
venue: Ruangrupa (Jl.Tebet Timur Dalam Raya, No.6, Jakarta Selatan12820, Indonesia)
Instructor: Chikara Matsumoto (Painter / Animation Artist)
Sound Producer: VOQ (Musician)
Producer: Sayako Mizuta (Independent Curator)
Organizer: Alterspace Committee
Artistic Supports: Little Barrel
Supported by The Japan Foundation Asia Center, Arts Council Tokyo, Forum Lenteng, Serrum, ruangrupa & RURU Gallery
THE PLAYBACK
ruangrupa & café mondo presents:
THE PLAYBACK
experimental music & avant-turntablism from Japan
perfomed by:
dj sniff (djsniff.com | createdigitalmusic.com/dj-sniff)
Iman Jimbot
Kracoon
Frigi Frigi
—
Takuro Mizuta Lippit (a.k.a dj sniff) is a musician, curator and producer in the field of experimental electronic arts and improvised music.
Thursday, 16th October 2014
Start 7pm (WIB, UTC +7) | Free Entry
..presentation & discussion: start at 2pm (WIB, UTC +7)
at
ruangrupa
Jl. Tebet Timur Dalam Raya No.6
Jakarta Selatan 12820
Supported by:
ruangrupa – Café MONDO – RRRec Fest – RURU Shop – Whiteboardjournal.com
More info:
w: ruangrupa.org
t: @ruangrupa
ig: @ruangrupa
fp: ruangrupa
e: info@ruangrupa.org
RRREC Fest in The Valley
RRREC Fest in The Valley
31 Oktober – 2 November 2014
Tanakita Camping Ground, Situ Gunung, Sukabumi
Music – Outdoor Cinema – Multimedia Performance – Workshop – Talks –Exhibition – Bazaar
20 acts will perform for 3 days at RRREC Fest in The Valley
Line up:
Ari & Reda (JKT)
Matajiwa (JKT)
White Shoes & The Couples Company (JKT)
Pandai Besi (JKT)
The Analog Girl (SIN)
Dangerdope (Banda Aceh)
Jirapah (JKT)
Backwood Sun (JKT)
Rabu (YK)
Ramayana Soul (JKT)
VJ Herbal (SUB)
…more will be announce soon!!!
***
Keterangan harga paket liburan selama 3 hari 2 malam:
RRREC Fest in The Valley
Early Bird – hanya sampai tgl 17 Oktober 2014:
Paket A:
IDR 1.500.000,-
(Sudah termasuk transportasi, akomodasi dan makan)
Paket B:
IDR 1.000.000,-
(Sudah termasuk transportasi, akomodasi dan makan)
Harga Regular:
Paket A (Kapasitas 150 pax)
IDR 1.750.000,-
(Sudah termasuk transportasi, akomodasi dan makan)
Paket B: (Kapasitas 150 pax)
IDR 1.200.000,-
(Sudah termasuk transportasi, akomodasi dan makan)
Daily Pass: (Kapasitas 200pax/hari)
Hari I: IDR 500.000,-
(Sudah termasuk makan)
Hari II: IDR 300.000,-
(Sudah termasuk makan)
Pendaftaran dan pemesanan paket dapat dilakukan secara online di rrrec.ruangrupa.org/2014/
atau silahkan datang langsung ke RURU Shop di Jl.Tebet Timur Dalam Raya No.6
buka Senin s/d Jumat, jam 13.00-21.00
Pendaftaran ditutup tanggal 26 Oktober 2014!
===
Info detail silakan kunjungi:
t: @rrrec_fest, @ruangrupa
fb: RRRec Fest, ruangrupa
Ig: @rrrec_fest, @ruangrupa
w: rrrec.ruangrupa.org/2014/ | ruangrupa.org | tanakitacamp.com