ruru

HOLY MARKET IS BACK AGAIN

..Minggu, 29 Desember 2013 di ruangrupa! ..start pukul 12 siang ..hingga usai!

E-flyer_HolyMarket#5_Des2014_a E-flyer_HolyMarket#5_Des2014_b

..menampilkan: segala jenis! ..beserta hiburan musik dan sebagainya!

..jangan don’t forget untuk hadir!

 

MEMBACA KARTINI

Teater Perempuan Paseban dan ruangrupa
mempersembahkan:

sebuah produksi perdana dari TEATER PEREMPUAN PASEBAN
“MEMBACA KARTINI”
Karya/Sutradara: IRAWITA

Print

 

Para Pembaca: Mama Titin, Ibu Yenni, Chacha, Dewi
Artistic Director: Gallis AS
Penata Cahaya: Doni Lazuardi
Penata Musik: Mogan Pasaribu
Penata Make up dan Kostum: Ata
Video Slide: Eko
Stage Manager: Jerry
Pimpinan Produksi: Irawita

Pementasan: Jum’at, 27 Desember 2013 / 19.30
di RURU Gallery
Jl. Tebet Timur Dalam Raya 6, Jakarta Selatan

Gratis! (Kapasitas: 60 orang)

RURU Gallery untuk pertama kalinya membuka ruangnya untuk pementasan teater. Kali ini Ruangrupa bertindak sebagai fasilitator untuk pementasan produksi perdana dari Teater Perempuan Paseban, yang tergabung dalam Komunitas Budaya Paseban. Komunitas ini aktifdalam melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui beragam program kesenian dan khususnya dengan menggunakan teater sebagai media berkesenian bagi masyarakat yang berdomisili di wilayah Paseban yang terletak di Kramat Sawah dalam Kecamatan Senen, Jakarta Pusat.

Komunitas Paseban berdiri sejak tahun 2000, awalnya banyak melakukan program kesenian yang melibatkan anak-anak dan remaja yang tinggal di wilayah Paseban, khususnya Kramat Sawah. Seiring perjalanan waktu, baru kemudian di awal tahun 2012, muncul keinginan untuk membentuk sebuah ruang belajar dengan menggunakan teater sebagai dasar pijakan, karena melihat para ibu-ibupun seringkali terlibat secara langsung dalam hampir setiap program Komunitas Budaya. Akhirnya setelah terjadi berbagai pertemuan dan perbincangan , di awal bulan Maret 2013, tepatnya pada tanggal 1 Maret 2013 dibentuklah Teater Perempuan Paseban. Kelompok teater ini dibentuk dengan satu kebutuhan akan group teater sebagai media kreatifitas dan pengaktualisasianserta eksistensi diri, dan yang lebih utama adalah menggali potensi yang ada pada para perempuan/ibu-ibu di wilayah Paseban.

Naskah yang akan dipentaskan pada produksi perdana Teater Perempuan Paseban ini merupakan kutipan-kutipan dari isi surat Kartini kepada sahabat-sahabatnya. Melalui pementasan dengan pembacaan surat-surat Kartini ini diharapakan kita akan mengenal sosok, pemikiran, cita-cita dan apa yang sudah Kartini lakukan semasa hidupnya.

SINOPSIS
Bila orang hendak sungguh-sungguh memajukan peradaban, maka kecerdasan pikiran dan pertumbuhan budi harus sama-sama dimajukan. Dan, siapa yang bisa paling banyak untuk berbuat yang terakhir itu, yang paling banyak membantu mempertinggi kadar budi manusia? Perempuan. Karena, dipangkuan perempuanlah pertama-tama manusia menerima pendidikannya. Disana anak mula-mula belajar merasa, berpikir, berbicara.

Perempuan sebagai pendukung peradaban! Bukan, bukan karena perempuan yang dianggap cakap untuk hal itu, melainkan karena saya sendiri juga yakin sungguh-sungguh bahwa dari perempuan mungkin akan timbul pengaruh yang besar, yang baik atau buruk akan berakibat besar bagi kehidupan: bahwa dialah yang paling banyak dapat membantu meninggikan kadar kesusilaan manusia.

(Surat kepada Ny. Ovink Soer, awal tahun 1900)

IN DELTA FLUX

Scroll down for English

UNDANGAN:
RURU Gallery dan OK. Video bekerjasama dengan IMPAKT mempersembahkan:

IN DELTA FLUX

e-flyer_in_delta_flux

Kurator: Arjon Dunnewind

Pembukaan:
Rabu, 18 Desember | 19.00 WIB – selesai
(Dimeriahkan oleh DJ)

Pameran:
19 – 25 Desember (kecuali hari Minggu) | 11.00 – 21.00

di RURU Gallery
Jl. Tebet Timur Dalam Raya No. 6
Jakarta Selatan 12820

***

MATRIX CITY
Kuliah umum oleh Arjon Dunnewind

Jakarta:
Kamis, 19 Desember | 14.00 – 16.00
di Auditorium Pascasarjana Institut Kesenian Jakarta
Jl. Cikini Raya No. 73
Jakarta Pusat 10330

Yogyakarta:
Senin, 23 Desember | 16.00 – 18.00
Moderator: Maria Adriani
di Indonesian Visual Art Archive (IVAA)
Jl. Ireda, Gang Hiperkes MG I/ 188 A-B
Kampung Dipowinatan, Keparakan

Gratis!


Pada perhelatan MUSLIHAT OK. Video – 6th Jakarta International Video Festival yang berlangsung pada bulan September 2013 lalu, OK. Video berkesempatan mengundang IMPAKT untuk mempresentasikan beberapa karya seni media yang pernah dipresentasikan baik dalam festival atau pun program reguler IMPAKT (seperti residensi, proyek seni, proyek penelitian, dan lain-lain). IMPAKT adalah sebuah organisasi asal Utrecht, Belanda, yang rutin menyelenggarakan festival seni media setiap tahunnya sejak 1988. Program yang dikuratori oleh Arjon Dunnewind tersebut diberi tajuk Inside Job.

Melanjuti kerjasama yang sudah berlangsung sejak tahun 2009, kali ini OK. Video secara khusus mengundang kembali IMPAKT untuk membuat dua program di Indonesia. Pertama, pameran In Delta Flux yang diselenggarakan di RURU Gallery pada 18-25 Desember 2013. Melalui delapan karya video layar tunggal (single channel), In Delta Flux akan membicarakan tentang bagaimana relasi seni pertunjukan dan seni lingkungan (Land Art) yang berpengaruh dalam dunia seni Belanda di tahun ’70-an, pada karya-karya video Belanda saat ini. Karya-karya pada pameran ini juga menyoroti masyarakat dan (sub)kultur Belanda pada karya-karya kontemporer dalam rentang 1993-2013.

Program kedua adalah kuliah umum (lecture) bertajuk Matrix City yang akan disampaikan sendiri oleh Arjon Dunnewind, selaku Direktur Umum IMPAKT. Sejalan dengan tema-tema kota dan urban yang menjadi wilayah kreatif ruangrupa (organisasi yang mewadahi OK. Video), lecture Matrix City dinilai sangat cocok diselenggarakan di kota besar seperti Jakarta dan Yogyakarta. Kuliah umum ini membicarakan bagaimana kota dan budaya perkotaan menjadi inspirasi bagi para seniman dan ilmuwan, lalu bagaimana Media Baru (New Media Art) telah mengubah definisi ruang publik. Presentasi ini menerangkan sedikit tentang masalah yang bersifat lebih politis, yaitu kaitan ruang publik dan pribadi dan pertanyaan mengenai siapa yang berkuasa atas ruang publik. Program kuliah umum ini akan diselenggarakan di dua kota yang berbeda dengan melibatkan Pascasarajana Institut Kesenian Jakarta dan Indonesian Visual Art Archive (IVAA) di Yogyakarta.
Mahardika Yudha
Koordinator Divisi Pengembangan Seni Video ruangrupa

***


INVITATION
RURU Gallery and OK. Video in collaboration with IMPAKT present:

IN DELTA FLUX

Curator: Arjon Dunnewind

Opening:
Rabu, 18th December | 7 PM – done
With performance by DJ

Exhibition:
19 – 25 December (except for Sunday) | 11 AM – 9 PM

at RURU Gallery
Jl. Tebet Timur Dalam Raya No. 6
Jakarta Selatan 12820

***

MATRIX CITY
a public lecture by Arjon Dunnewind

Jakarta:
Thursday, 19th December | 2 – 4 PM
at Auditorium Pascasarjana Institut Kesenian Jakarta
Jl. Cikini Raya No. 73
Jakarta Pusat 10330

Yogyakarta:
Monday, 23rd December | 4 – 6 PM
Moderator: Maria Adriani
at Indonesian Visual Art Archive (IVAA)
Jl. Ireda, Gang Hiperkes MG I/ 188 A-B
Kampung Dipowinatan, Keparakan

This is a FREE event!


OK. Video invited IMPAKT to present a program for MUSLIHAT OK. Video – 6th Jakarta International Video Festival. The program called Inside Jobs and was curated by Arjon Dunnewind, General Director of IMPAKT. It was consisted of several media arts that have been presented in festival or their regular program (such as residency, art project, research project, etc). IMPAKT is an organization based in Utrecht, The Netherlands, that has been organizing IMPAKT Festival every year since 1988.

Continuing the partnership that has been developed since 2009, OK. Video invites IMPAKT again in a joint-program. This time, not once, but two programs. First, is In Delta Flux exhibition that will be held at RURU Gallery on 18-25 December 2013. Eight works will be presented and bring issue about the relation of Performance Art and Land Art were influential in the world of Dutch during the 70’s and the Dutch video art today. The works in this exhibition also highlight the public and Dutch (sub)culture in contemporary works in the range of 1993-2013.

The second program is Matrix City, a public lecture that will conducted by Arjon himself. In accordance with city and urban theme that have become with ruangrupa’s creative field, we consider this lecture is best presented in two major cities like Jakarta and Yogyakarta. The lecture will discuss how city and urban culture have inspired artists and scientists, also how the New Media Art has redefined the term ‘public space’. This presentation will also highlight a more political issue, the relation of public and private space and raise the question on who has the power of public space. Magister Program of Jakarta Art Institute (IKJ) and Indonesian Visual Art Archive (IVAA) will be the venue for both one-day lecture.

After become its own division of ruangrupa since 2008, Video Art Development Division (OK. Video) have several other regular programs apart from its biennial international video festival, such as documentation, archive, distribution, education, and other programs that focused in the development of video and media art in Indonesia. We hope that both programs, exhibition and lecture, can be an inspiration as well as strengthen the partnership between IMPAKT and OK. Video, and several other media art festival who have worked with ruangrupa in the past such as International Short Film Festival Oberhausen (Germany), Image Festival (Canada), and Videobrasil (Brazil).

Mahardika Yudha
Coordinator of ruangrupa Video Art Development Division
***


Please visit www.ruangrupa.org and follow us on twitter @ruangrupa. Also visit www.okvideofestival.org, www.jakarta32c.org, www.rrrec.ruangrupa.org, www.karbonjournal.org, www.jarakpandang.net and join with our group Facebook ruangrupa.

logo
Tebet Timur Dalam Raya No.6
Jakarta Selatan 12820
Telp / Fax : +6221 8304220
www.ruangrupa.org
info@ruangrupa.org

RRREC Fest #3

ruangrupa
mempersembahkan

RRREC Fest #3
poster_rrrecfest3
Music / Movie / Bazaar
7 – 9 Desember 2013

di Toko Roti Tan Ek Tjoan, Kedai Tjikini, The Jaya Pub dan Taman Ismail Marzuki

Menampilkan:

Hari I :
Sabtu, 7 Desember 2013 / 18.00 – 22.00 @ Toko Roti Tan Ek Tjoan
Studiorama X RRR stage
2nd Floor:
Strange Fruit (JKT), Nappoleon (BDG), Clatter (JKT), Crayola Eyes (JKT) 
Artwork by Yaya Sung

Rooftop:
DJ Sets: Gerhan – Moustapha – Spliff – Ojon – Tizanio
*FDC: 30K, Kapasitas 200 orang

 

Hari II :
Minggu, 8 Desember 2013 / 16.00 – 21.00 @ Kedai Tjikini
Acoustic Stage
Nada Fiksi (BDG), Theory of Discoustic (MKS), Rabu (YK), Bin Idris (BDG)
Program: Ngobrol Bareng: “Musik dan Humor”
dengan Jhonny Iskandar & Yuri Mahipal (OM Pengantar Minum Racun)
Dipandu oleh: Cholil Mahmud dan oomleo
*FDC: 30K, Kapasitas: 100 orang

 

Minggu, 8 Desember 2013 / 20.30 – 01.00@ The Jaya Pub
RRREC Fest @ “SUPERBAD!”
Seaside (JKT), Barefood (JKT), Seek Six Sick (YK), Sigmun (BDG)
*FDC: 30K, Kapasitas 200 orang

 

Hari III :
Senin, 9 Desember 2013 / 17.00 dan 19.30
Ruru.mov @ Kineforum TIM
Special Screening Film Dokumenter “SIAR, DAUR BAUR” karya Gundala Pictures
Program: Ngobrol Bareng bersama sutradara “SIAR, DAUR BAUR” / 19.00-19.30
*Gratis. Kapasitas: 45 Kursi.

 

Senin, 9 Desember 2013 / 17.00 – 00.00
@ Pelataran Teater Jakarta TIM
Beringin Stage: Rabu (YK), Arrington de Dyoniso – from Malaikat & Singa (USA)
“SUPERBAD!” X RRR Stage: Jirapah (JKT), Morfem (JKT)
Yes No Klub X RRR Stage: Belajar Membunuh (YK),  The Kuda (BGR), Sangkakala (YK), Zoo (YK)
*Donasi, Kapasitas 500 orang

 

Acara ini terselenggara atas kerjasama dengan:
Dewan Kesenian Jakarta, Dinas Pariwisata DKI Jakarta, Kineforum DKJ, Studiorama, Yes No Wave Music, Anoa Records

Dan didukung oleh: PKJ TIM, Tan Ek Tjoan, Kedai Tjikini, The Jaya Pub, San Miguel Beer, Flash Comm, Spark, Restoran Trio, demajors

Media Partner : Whiteboard Journal, demajors radio, Wasweswos radio, Irockumentary.com, rurushopradio

Info lebih lanjut: rrrec.ruangrupa.org | ruangrupa.orgfollow: @rrrec_fest | @ruangrupa


Siaran Pers

ruangrupa kembali mempersembahkan RRREC Fest (ruangrupa Record Festival), kali ini adalah penyelenggaran yang ketiga. Sebelumnya festival ini diselenggarakan pertama kali pada penghujung 2010 lalu sebagai bagian dari perhelatan Decompression #10 ruangrupa’s 10th Anniversarydi Galeri Nasional Indonesia, dan RRREC Fest ke-2 diadakan pada akhir 2011 selama 3 hari di kawasan Cikini, Jakarta Pusat. Program utama RRREC Fest adalah konser musik, yang didukung oleh program pemutaran film dan bazaar yang menjual produk seni masa kini dari seniman muda, kelompok/organisasi/komunitas seni dan mahasiswa-mahasiwa di Jakarta.

RRREC Fest #3 ketiga ini akan diadakan selama tiga hari di kawasan Cikini Raya, yang sebelumnya  menjadi lokasi RRREC Fest #2. Festival ini dirancang sebagai sebuah perhelatan budaya yang berlangsung selama 3 hari di kawasan Cikini Raya di 3 lokasi berbeda yaitu Toko Roti Tan Ek Tjoan, Kedai Tjikini dan Taman Ismail Marzuki, ditambah dengan satu lokasi yang terletak di jantung kota Jl. MH Thamrin, yaitu The Jaya Pub, salah satu pub tertua di Jakarta. Pemilihan lokasi ini akan memberikan pengalaman artistik baru bagi penonton sebuah festival musik untuk bisa menikmati pertunjukan musik dalam ruang-ruang spesifik yang telah memiliki atmosfir, karakter dan sejarahnya sendiri. Di samping memiliki nilai sejarah yang penting bagi kota Jakarta, Cikini Raya juga menyediakan infrastruktur yang memadai. Di sana terdapat trotoar yang nyaman bagi pejalan kaki, berbagai kafe dan restoran dengan suasana yang hangat, Pusat Kesenian Jakarta, hotel, dan sebuah toko roti tua yang menyimpan memori. Kami melihat semua itu sebagai modal lokal yang sangat berharga untuk diapresiasi dan dinikmati bersama.

RRREC Fest #3 melakukan pendekatan strategi artistik yang berbeda dibandingkan penyelenggaraan sebelumnya.  The Secret Agents (Indra Ameng dan Keke Tumbuan) sebagai kurator keseluruhan festival mengundang 2 seniman dan sebuah kolektif seni untuk bekerjasama sebagai kurator dalam memilih dan menampilkan band-band dalam festival ketiga ini. Mereka diundang karena reputasi dan konsistensinya dalam mendukung kemajuan perkembangan kancah musik lokal hingga berperan sebagai agen budaya sekaligus cultural producer dalam memperkenalkan wajah-wajah baru serta turut menyumbangkan pengetahuan baru lewat rilisan produk musik, gelaran acara, karya musik dan  gagasan-gagasannya, baik lontaran gagasan berupa statement maupun yang terangkum dalam tulisan. Mereka yang diundang untuk berperan menjadi kurator RRREC Fest #3: Cholil Mahmud (musisi / vokalis Efek Rumah Kaca / Pandai Besi / Indie Art Wedding), Studiorama (kolektif seni arus pinggir), dan Wok The Rock (seniman / pemilik Yes No Wave Music net label). Strategi artistik ini kami pilih dengan tujuan untuk menghadirkan gelaran pertunjukan musik yang lebih segar lewat pilihan band-band baru dan mengadaptasi cara kerja kolaboratif demi menghasilkan penemuan-penemuan tak terduga.

Cholil Mahmud memilih musisi / band eksentrik yang tampil di Kedai Tjikini dalam kemasan musik akustik, kolektif Studiorama “meremajakan” Toko Roti Tan Ek Tjoan dengan menghadirkan band-band muda berbakat yang bergairah, The Secret Agents mengundang band-band rock lokal kelas wahid masa kini untuk mencerahkan Jaya Pub dan TIM, sedangkan Wok The Rock dari net label Yes No Wave Music membawa serombongan band-band genial dari kota Jogjakarta yang dirilis oleh net label ini untuk memeriahkan sekaligus menyegarkan suasana ruang publik pelataran Teater Jakarta di kompleks Taman Ismail Marzuki. Band yang akan tampil sebagian besar adalah para musisi yang tergolong masih baru dan bahkan beberapa belum merilis album penuh, namun ada juga wajah lama yang tampil dengan eksperimentasi baru.

Pada program film, kami bekerjasama dengan  Gundala Pictures dan Efek Rumah Kaca untuk mengadakan pemutaran perdana dari film dokumenter tentang kelompok musik Pandai Besi yang membuat album rekaman dengan sistem live recording di studio milik perusahaan rekaman Lokananta di kota Solo. Film berjudul “SIAR, DAUR BAUR” adalah karya dari Gundala Pictures yang kami undang karena memiliki relasi khusus dengan dunia musik dan sekaligus bentuk penghargaan atas dokumentasinya yang akan menjadi sangat berharga bagi sejarah musik lokal.

Program bazaar mengikutsertakan mereka yang termasuk paling aktif berkesenian ataupun menyokong kegiatan kesenian baik di bidang musik, seni rupa dan film saat ini yaitu: Irama Nusantara, Demajors, Gambar Selaw, Kampung Segart, Garduhouse, RURU Shop, Yes No Wave Music, dan lain-lain.

RRREC Fest didedikasikan untuk menemukan, menampilkan, mempromosikan, mempertemukan, menyebarkan, dan menjaga keberlangsungan gagasan kreatif serta potensi yang dimiliki para musisi/band/performer dan seniman lokal. Kami memilih untuk mengadakan festival musik dengan kesadaran untuk membuat sebuah platform bagi terciptanya sebuah meeting point antar seniman dan antara seniman dengan publiknya, serta menjadikan festival kecil ini suatu peristiwa tersendiri yang dapat menginspirasi banyak orang. Sesuai judul festival ini, RRREC Fest (ruangrupa Record) dimaksudkan untuk mendokumentasikan energi dari generasi musik lokal terbaru baik dalam bentuk audio maupun video, dan juga agar acara ini terekam dalam jiwa para penggemar musik yang menghadiri acara ini.

Festival ini diselenggarakan berkat kerjasama dengan banyak sahabat, kawan dan pihak sponsor yang sebelumnya kerap bekerja seiring dengan kami. Festival ini hadir sebagai sebuah pernyataan akan pentingnya semangat alternatif dan pembaruan,  tidak hanya dalam dunia musik tetapi juga dalam praktik kebudayaan lainnya. Semangat ini akan selalu membuka ruang bagi lahirnya berbagai penciptaan dengan gagasan baru yang segar dan inspiratif.

 

Jakarta, 5 Desemberrr  2013,

Indra Ameng

(Festival Director)

BEGADANG NENG?

RURUSHOP mempersembahkan:

“Begadang Neng?”

FLYERS Begadang

Pameran proyek seni 15 perupa perempuan:
Dila Ayu, Ika Vantiani, Keke Tumbuan, Lala Bohang, Marishka Soekarna, Marina Tasha, Monica Hapsari, Nastasha Abigail, Natasha Gabriella Tontey, Neng Iren, Nuri Fatima, Sari Sartje, Sanchia Hamidjaja, Tisa Granicia, Ykha Amelz.

Pembukaan:
Jumat, 25 Oktober 2013 (19.00 wib – selesai)

di RURU Gallery
Jl. Tebet Timur Dalam Raya No. 6
Jakarta Selatan 12820

Dimeriahkan oleh:
MORFEM
HIGHTIME REBELLION
Audio Jockey: MESEM MESEM SUKA (M.M.S: MELA, SARTJE, MAR GALO)
MC: Ale & Angganggok

Pameran berlangsung:
25 – 27 Oktober (11.00 – 21.00 wib)

Gratis!

18+


Begadang Neng?

Oktober ini, RURUSHOP mengundang 15 perupa perempuan yang konsisten berkarya dengan fokus bidangnya masing-masing dalam sebuah pameran proyek bertajuk “Begadang Neng?“. Penyelenggaraan pameran yang merupakan bagian dari program Artwork Project ini spesial, sebab sekaligus untuk merayakan pembukaan toko RURUSHOP yang baru.

Kelima belas perupa tersebut yaitu Dila ayu, Ika Vantiani, Keke Tumbuan, Lala Bohang, Marishka Soekarna, Marina Tasha, Monica Hapsari, Nastasha Abigail, Natasha Gabriella Tontey, Neng Iren, Nuri Fatima, Sanchia Hamidjaja, Sari Sartje, dan Ykha Amelz.

Masing-masing perupa bebas berkarya menggunakan empat media berbeda, antara lain totebag kanvas, kaos oblong, sarung bantal, dan jam dinding yang seluruhnya berwarna putih polos. Mereka juga diberikan kebebasan menggunakan teknik apapun sesuai dengan keahlian masing-masing, misalnya sablon, sulam, jahit, tempel, cetak, dan lain-lain.

Tema “begadang” dipilih karena dianggap akrab dengan kehidupan perupa sehari-harinya. Mereka kerap begadang karena dikejar deadline, mencari inspirasi, atau sekadar mencintai ketenangan yang ditawarkan oleh malam hari.

Keputusan untuk mengundang hanya perupa perempuan juga bukan tanpa sebab. Melihat laki-laki begadang itu sudah umum. “Profesi malam” seperti satpam, siskamling, dan penjaga villa, kerap dilakoni oleh para laki-laki. Karya-karya yang dipamerkan di “Begadang Neng?” ini mencoba mengajak pengunjung untuk melihat berbagai sisi kehidupan malam hari. Semuanya, tentu saja, berasal dari sudut pandang perempuan.

 

Info lebih lanjut:

w: ruangrupa.org | t: @ruangrupa @RuruShop| fb: Ruru Shop, ruangrupa | e: info@ruangrupa.org

Workshop Kurator Muda Indonesia 2013

Dewan Kesenian Jakarta & ruangrupa
mempersembahkan:
“Workshop Kurator Muda Indonesia 2013″
(18 – 30 November 2013)

Workshop-Kurator-Muda-(preview)
(download e-flyer *.pdf Workshop Kurator Muda 2013 – 3mb)

Dewan Kesenian Jakarta dan ruangrupa mengadakan “Workshop Kurator Muda Indonesia”. Kegiatan ini ditujukan kepada mereka yang berminat untuk belajar bersama menjadi kurator seni. Terutama bagi Anda yang muda, segar, dan memiliki pemikiran kritis terhadap perkembangan seni di Indonesia.

Workshop ini terbatas untuk 10 orang dan tidak dipungut biaya. Bagi peserta dari luar Jakarta akan disediakan akomodasi oleh panitia. Peserta akan diseleksi berdasarkan proposal yang dikirimkan dan syarat pendaftaran lainnya.

Hasil akhir workshop akan ditindaklanjuti dengan menjalankan ide-ide proyek tersebut, tentunya dengan dukungan dari Dewan Kesenian Jakarta dan ruangrupa.

“Workshop Kurator Muda Indonesia” akan diselenggarakan selama dua minggu (Senin sampai dengan Jumat | pkl. 10.00 – 17.00 WIB), bertempat di Dewan Kesenian Jakarta dan ruangrupa.

Kriteria Peserta:
1. Peserta berusia antara 20 – 35 tahun;
2. Memiliki minat terhadap seni dan budaya;
3. Mengisi dan mengirimkan proposal formulir proyek;
4. Mengirimkan CV dan 2 (dua) contoh proyek/riset yang sudah pernah dijalankan;
5. Bersedia mengikuti workshop selama dua minggu di Jakarta.

CV, proposal, dan contoh proyek Anda silakan kirim melalui:
– pendaftaran online: http://bit.ly/19wg3ao
– e-mail: kuratormuda@gmail.com dengan subjek: Calon Kurator [spasi] Nama Lengkap (unduh formulir di: http://bit.ly/16AYLIo)

Pendaftaran ditutup tanggal 21 Oktober 2013.
Peserta terpilih akan diumumkan pada tanggal 8 November 2013 di website Dewan Kesenian Jakarta dan ruangrupa.

Informasi lebih lanjut silahkan menghubungi:
Winda (+6285691929986)
Barto (+6285715442445)


Dewan Kesenian Jakarta
Taman Ismail Marzuki
Jl. Cikini Raya 73
Jakarta Pusat

Phone: +62-21 319 37 639 (up) Maria Josephina
Fax: +62-21 319 37 639
Website: www.dkj.or.id


ruangrupa
Jl. Tebet Timur Dalam Raya No.6
Jakarta 12820

Phone: +62-21 8304220
Website: ruangrupa.org

Galeri Nasional Indonesia – Residency Program Exhibition 2013

Please scroll down for English Version

Galeri Nasional Indonesia,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia,
dan ruangrupa
dengan bangga mempersembahkan:

eposter_gni_residency_2013

Galeri Nasional Indonesia
Residency Program Exhibition 2013

Seniman:

Ardi Gunawan (Indonesia)
Ari Dina Krestiawan (Indonesia)
Bujangan Urban (Indonesia)
Erika Kapronczai (Hungaria)
Sarah F. Maloney (Kanada)
Wendelien Bakker (Belanda)

Pembukaan:
Sabtu, 21 September 2013 / 19.00

Pertunjukan musik oleh:
White Shoes & The Couples Company
dan DJ oleh Racun Kota
Performance art oleh Erika Kapronczai

Gedung C
Galeri Nasional Indonesia
Jl. Medan Merdeka Timur 14, Jakarta Pusat

Pameran: 22 – 30 September 2013 (Buka setiap hari jam 10.00 – 20.00)


Workshop:
Stensil bersama Bujangan Urban
Senin, 23 September 2013 | 11.00 – 13.00
Stensil, salah satu teknik membuat gambar dengan cetakan, tergolong mudah dan murah untuk diaplikasikan pada kehidupan sehari-hari sebagai metode pembuatan kaos, poster, sistem tanda, dan sebagainya. Peralatan yang digunakan pun sederhana: kertas atau sebidang papan serta pisau potong atau cutter. Dalam workshop ini, Bujangan Urban akan berbagi keahliannya kepada para remaja yang tertarik pada street art dan stensil.

Playing with Mirrors bersama Ardi Gunawan
Senin, 23 September 2013 | 14.00 – 16.30
Rabu, 25 September 2013 | 11.00 – 13.00
Dalam workshop oleh Ardi Gunawan ini, peserta akan diajak untuk membuat konfigurasi dan manipulasi baru terhadap cermin-cermin yang ia temukan di area Galeri Nasional Indonesia, tempat program residensi berlangsung, misalnya bagaimana cara mengaplikasikan cermin-cermin tersebut ke dalam situasi atau peristiwa sosial tertentu, atau bagaimana cermin-cermin tersebut dipresentasikan dan ditafsirkan dalam ruang pamer.

Pendaftaran Workshop:
Angga Cipta (0856 8414 003)
Angga Wijaya (0896 3550 2712)


Artists’ Talk:
Rabu, 25 September | 14.00 – 16.30
Moderator: Leonhard Bartolomeus


Tentang Program Residensi

Tahun ini adalah kali pertama Galeri Nasional Indonesia, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia bekerjasama dengan ruangrupa membuka program residensi seniman nasional dan mancanegara, yang kemudian akan diadakan secara rutin tiap tahun. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mendukung seniman dari berbagai bidang seni, menjalin kerja kreatif dan penelitian, mendorong seniman agar dapat mengembangkan kerja kreatifnya dengan konteks urban, sosial, politik, sejarah, dan budaya kontemporer di Jakarta. Selain itu, kegiatan residensi ini dapat menjadi pengalaman berharga bagi peserta untuk mengembangkan potensi dan karier mereka melalui dialog, kolaborasi, dan pertukaran pengetahuan seni rupa terkini yang terjadi di antara para seniman peserta residensi.

Program Residensi Galeri Nasional Indonesia 2013 ini diikuti oleh enam seniman yang dipilih dari 104 proposal yang masuk, yaitu: Ardi Gunawan (Indonesia), Ari Dina Krestiawan (Indonesia), Bujangan Urban (Indonesia), Erika Kapronczai (Hongaria), Sarah F. Maloney (Kanada) dan Wendelien Bakker (Belanda). Selama satu bulan mereka menjalani proses berkarya di studio di Galeri Nasional Indonesia. Selain berinteraksi satu sama lain, mereka juga mengalami kondisi lingkungan sosial Jakarta dengan mengobservasi dan melakukan kerja-kerja kolaborasi. Hasil-hasil eksplorasi tersebut akan ditampilkan dalam pameran ini.

w: gniresidency.org | t: gni_residency | fb: Galeri Nasional Indonesia Residency


The National Gallery of Indonesia,
Ministry of Education and Culture of the Republic Indonesia,
and ruangrupa
proudly presents:

Galeri Nasional Indonesia
Residency Program Exhibition 2013

Artists:
Ardi Gunawan (Indonesia)
Ari Dina Krestiawan (Indonesia)
Bujangan Urban (Indonesia)
Erika Kapronczai (Hungary)
Sarah F. Maloney (Canada)
Wendelien Bakker (The Netherlands)

Opening:
Saturday, September 21, 2013 | 19.00

Music performance by:
White Shoes & The Couples Company

& DJ by Racun Kota
Performance art by Erika Kapronczai

Gedung C
Galeri Nasional Indonesia
Jl. Medan Merdeka Timur 14, Jakarta Pusat
Exhibition: September 22 – 30, 2013 | 10.00 – 20.00


Workshop:
Stencil with Bujangan Urban
September 23, 2013 | 11.00 – 13.00
Stencil, is a technique of creating an image using print, it is quite easy and cheap to be applied in the daily life as a method to make t-shirts, posters, sign systems, etc. The equipment is simple: a piece of paper or board and cutter. In this workshop, Bujangan Urban will share his skill to teenagers who are interested to street art and stencil art.

Playing with Mirrors with Ardi Gunawan
September 23, 2013 | 14.00 – 16.30
September 25, 2013| 11.00 – 13.00
In this workshop with Ardi Gunawan, the participants are invited to create new configurations and manipulations with mirrors he found at Galeri Nasional Indonesia area. For example how to apply the mirrors into a particular situation or event, or how to present and to interpret those mirrors in the exhibition space without any documentation equipments.

Registration:
Angga Cipta (0856 8414 003)
Angga Wijaya (0896 3550 2712)


Artists’ Talk
Wednesday, September 25, 2013 | 14.00 – 16.30
Moderator: Leonhard Bartolomeus


About the Residency Program

This year for the first time The National Gallery of Indonesia, Ministry of Education and Culture of the Republic Indonesia, in collaboration with ruangrupa in organising a residency program for artists from Indonesia and abroad. The goal of this program is to support artists from various art disciplines in creative networking and joint research; and to encourage artists to develop creative works within the contexts of urban, social, political, history, and contemporary culture in Jakarta. Moreover, the residency program can provide a valuable experience for the participants to develop their artistic potential and career through dialogues, collaboration and exchanges on the latest art development between the residency artists.

The National Gallery of Indonesia Residency Program 2013 was participated by six artists selected from 104 submitted proposals, they are: Ardi Gunawan (Indonesia), Ari Dina Krestiawan (Indonesia), Bujangan Urban (Indonesia), Erika Kapronczai (Hungary), Sarah F. Maloney (Canada), Wendelien Bakker (The Netherlands). For one month they underwent the process of creating artwork at the studio of The National Gallery of Indonesia. Aside of interacting with each other, they also experiencing the condition of Jakarta social environment, observing and collaborating. The results of their exploration will be presented in the exhibition.

w: gniresidency.org | t: gni_residency | fb: Galeri Nasional Indonesia Residency

VIDEO OUT: JAF (Jatiwangi Art Factory) vs KINETIK-WAFT

Please scroll down for English Version

RURU Gallery
mempersembahkan

eflyer_JAFvsKINETIK-WAFT

VIDEO OUT – “MUSLIHAT” OK. Video 6th Jakarta International Video Festival 2013

JAF (Jatiwangi Art Factory) vs KINETIK-WAFT

Kurator: Alghorie (JAF) & Benny Wicaksono (KINETIK-WAFT)

Pembukaan: Kamis, 12 September, 2013 / 19.00
Dimeriahkan oleh: Hanyaterra dan Pak Kuwu Jatisura

RURU Gallery
Jl. Tebet Timur Dalam Raya, No. 6
Jakarta Selatan

Pameran: 13 – 27 September 2013 (Buka setiap hari jam 11.00 – 21.00, kecuali Minggu dan hari Libur)
Artist Talk: Jumat, 20 September 2013

Sebagai salah satu program pendukung MUSLIHAT OK. Video – 6th Jakarta International Video Festival yang berlangsung dari 4 – 15 September 2013, RURU Gallery mengundang dua komunitas yang kerap menggunakan teknologi media video, gambar bergerak, dan bunyi, sebagai alat ekspresi seninya: Jatiwangi Art Factory (Jatiwangi) dan Kinetik-WAFT (Surabaya). Kami mengundang kelompok ini karena aktivitas mereka yang berkaitan dengan tema besar OK. Video tahun ini: “MUSLIHAT”, yang mencoba melihat dan membaca praktik ‘mengakali’ teknologi dalam keseharian yang dilakukan oleh konsumen. Melalui tema, MUSLIHAT OK. Video mencoba untuk membaca persebaran, penggunaan dan pengembangan mandiri teknologi media video dan gambar bergerak di masyarakat.

Seperti kita ketahui, telah banyak organisasi-organisasi kemasyarakatan yang melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat dengan menggunakan perangkat teknologi komunikasi terkini seperti video dan film. Dua kelompok ini, yang berasal dari dua wilayah di Pulau Jawa, dengan kultur yang sangat berbeda juga menggunakan teknologi media video, gambar bergerak, dan bunyi, yang diaplikasikan ke dalam berbagai proyek seni seperti pertunjukan maupun pemberdayaan masyarakat. Mereka masing-masing memiliki cara-cara dan strategi artistik yang khas menyesuaikan dengan konteks geografis, latar politik, sosial, dan budayanya, sehingga mendorong cara-cara kreatif dalam mengeksplorasi teknologi media sebagai eksperimentasi artistik yang sesuai dengan karakter kota dan juga masyarakatnya.

Jatiwangi Art Factory (JAF) yang didirikan pada 2005 di Jatiwangi, Jawa Barat, selalu melibatkan warga setempat dalam setiap perhelatan ataupun proyek keseniannya. Keterlibatan warga yang dirintis hampir delapan tahun ini telah terlihat dampaknya, terutama jika melihat bagaimana tanggapan warga atas media informasi yang masuk atau tersedia di desanya. Dalam pameran ini, JAF akan mencoba menghadirkan fenomena terbaru dari penggunaan media bagi pembangunan desa yang tidak hanya dilakukan oleh warga mulai dari anak kecil, remaja, hingga dewasa, tetapi juga oleh aparatus desa seperti kepala desa dan camat.

Sementara KINETIK-WAFT yang berbasis di Surabaya, Jawa Timur, sejak awal terbentuknya banyak melakukan aktivitas seni dengan medium video dan eksperimentasi multimedia melalui pameran, workshop, performance dan festival yang berhubungan erat dengan kultur anak muda. Pada pameran ini, KINETIK-WAFT akan membuat sebuah karya baru berupa pendokumentasian praktek warga di sekitar mereka dalam “mengakali” teknologi untuk digunakan dalam keperluan sehari-hari.

Pada pameran ini RURU Gallery mengundang Alghorie (JAF) dan Benny Wicaksono (KINETIK-WAFT) untuk bertindak sebagai kurator pameran.

 


RURU Gallery
presents

VIDEO OUT – “MUSLIHAT” OK. Video 6th Jakarta International Video Festival 2013

JAF (Jatiwangi Art Factory) vs KINETIK-WAFT

Curators: Alghorie (JAF) & Benny Wicaksono (KINETIK-WAFT)

Opening: Thursday, 12 September 2013 / 7 pm
Performances by: Hanyaterra and Pak Kuwu Jatisura
RURU Gallery
Jl. Tebet Timur Dalam Raya No. 6
South Jakarta

Exhibition: 13 – 27 September 2013 (Opening hours: Monday-Saturday 11 AM – 9 PM, except Sunday & public holiday)
Artist Talk: Friday, 20 September 2013

As one of the fringe programs of MUSLIHAT OK. Video – 6th Jakarta International Video Festival that takes place on 4-15 September, RURU Gallery has invited two artist initiatives that consistently using video technology, moving images, and sounds as instruments to convey their artistic expressions: Jatiwangi Art Factory (Jatiwangi) and KINETIK-WAFT (Surabaya). They artistic approach are considered closely related to the chosen theme of OK. Video festival this year, “MUSLIHAT” (DECEPTION), that attempt to observe and interpret the practices of ‘outsmarting’ technology in everyday life done by the consumers. Through this theme, MUSLIHAT OK. Video Festival sets out to map the distribution, consumption, and the independent development of video technology and moving images in society.

As we know by now, there have been plenty of public organizations that embark on public empowerment activities using the latest communication technologies such as video and film. The two groups, which are based in two different cities in Java that possess very different cultures from each other, equally employ video media technology, moving images, and sounds; which are then applied into various art projects, both performance as well as social empowerment. Each have their own distinctive artistic ways and strategies; adapted within their geographical, political background, social, and cultural context; thereby encouraging creative ways in the exploration of media technology as an artistic experimentation that is in accordance with the characteristics of a city and its residents.

Jatiwangi Art Factory (JAF), which was established in 2005 in Jatiwangi district of West Java, has always been successful in getting the local people involved in all the art events or projects they work on. This civic involvement that began since nearly eight years ago have been giving some visible impacts, particularly on how the people respond to incoming media of information that are available in their village. In this exhibition, JAF will try to present a new phenomenon of the use of media for rural development that is not only done by the village inhabitants; ranging from small children, teenagers, to adults; but also by the village apparatus, such as the chief of the village and the chair person of the district.

Concurrently, KINETIK-WAFT, that is based in Surabaya, East Java, has worked on a lot of artistic activities with the medium of video art and multimedia experimentation through exhibitions, workshops, performances and festivals that are closely associated with youth culture since the very beginning of their establishment. In this exhibition, KINETIK-WAFT will create a new work that documents the practices of the residents of Jatiwangi in “outsmarting” the technology used in everyday purposes.

For this exhibition, RURU Gallery invites Alghorie (JAF) and Benny Wicaksono (KINETIK-WAFT) to act as curators.

MUSLIHAT OK. VIDEO – 6th Jakarta International Video Festival

MUSLIHAT OK. VIDEO – 6th Jakarta International Video Festival
Menampilkan Lebih dari 90 Karya yang Mengakali Teknologi

tn_eflyer_muslihat

download: MUSLIHAT – OK. Video 2013 poster (*.jpg)
download press release: Bahasa Indonesia (*.pdf) / English (*.pdf)

OK. Video Festival kembali digelar di Jakarta untuk yang keenam kalinya. Tahun ini, festival yang bertajuk MUSLIHAT OK. Video – 6th Jakarta International Video Festival tersebut diselenggarakan pada 5 – 15 September 2013 di Galeri Nasional Indonesia. Tiga kurator tanah air, Irma Chantily, Julia Sarisetiati, dan Rizki Lazuardi dipilih sebagai kurator MUSLIHAT OK. Video – 6th Jakarta International Video Festival.

Total karya yang dipamerkan mencapai 92 video dan seni media yang berasal dari 29 negara, di antaranya Amerika Serikat, Argentina, Australia, Austria, Belanda, Bolivia, Brazil, Republik Ceko, China, Filipina, India, Indonesia, Inggris, Iran, Israel, Italia, Jepang, Jerman, Kolombia, Lithuania, Polandia, Prancis, Singapura, Spanyol, Vietnam, dan masih banyak lagi. Selain hasil kurasi, terdapat 29 karya pilihan dari Open Submission. Tiga karya terbaik Open Submission akan diumumkan pada malam pembukaan MUSLIHAT OK. Video, 4 September 2013 di Galeri Nasional Indonesia.

Melalui tema Muslihat, OK. Video mencoba mengamati dan menyoroti praktik-praktik ‘mengakali’ teknologi yang banyak ditemukan di negara-negara “non-produsen” seperti Indonesia.Muslihat dalam bahasa Indonesia berarti “daya upaya”, “siasat atau taktik”, dan “strategi”. Tema ini dianggap mampu merepresentasikan fenomena praktik mengakali teknologi yang dilakukan oleh masyarakat sebagai konsumen. Muslihat juga dapat bermakna mistis; membuat sesuatu yang mustahil menjadi mungkin. Dengan sedikit “daya upaya” dan “taktik”, sebuah produk teknologi yang diciptakan dengan bentuk dan fungsi terbatas, dapat berfungsi sesuai dengan hasrat maupun kebutuhan si pengguna.

Praktik mengakali teknologi kerap disebabkan oleh dorongan berbagai motif, seperti substitusi atau untuk mencari pengganti, menambah atau mengubah fungsi atau nilai guna benda, menambah usia penggunaan, main-main, estetika, ataupun untuk sengaja menentang, menantang, dan meretas sistem. Bagaimana seseorang mengakali keterbatasan teknologi untuk tujuan pribadi, hingga berkembang menjadi motif yang lebih besar dan mapan, adalah sebuah praktik “Muslihat”. Perkembangan teknologi media digital dalam dekade terakhir juga telah memberikan perubahan besar pada cara kita memandang realitas.

“Oleh para kurator, keenam motif tersebut digunakan sebagai pendekatan untuk membaca gagasan besar Muslihat dan untuk menyeleksi karya-karya yang dianggap merefleksikan fenomena mengakali teknologi yang terjadi di masyarakat; bagaimana masyarakat sebagai konsumen menyikapi sekaligus mengkritik kehadiran produk-produk teknologi, khususnya teknologi media dan audiovisual, sebagai benda produksi massal.” ujar Mahardika Yudha, Direktur Festival MUSLIHAT OK. Video – 6th Jakarta International Video Festival.

Tahun ini MUSLIHAT OK. Video – 6th Jakarta International Video Festival bekerjasama dengan Japan Foundation dalam sesi presentasi Media/Art Kitchen. Sebanyak 23 karya seni media dari Jepang dan Asia Tenggara turut dipamerkan di Galeri Nasional Indonesia. Ade Darmawan dan M. Sigit Budi S. dipercaya sebagai kurator Media/Art Kitchen edisi Jakarta. Setelah ini, Media/Art Kitchen akan dipamerkan di Kuala Lumpur, Manila, dan Bangkok.

MUSLIHAT OK. Video – 6th Jakarta International Video Festival juga memiliki serangkaian jadwal pameran dan pemutaran (Video Out) serta program publik seperti lokakarya, diskusi, dan bincang seniman, tur festival dengan Kurator yang diselenggarakan pada 5 – 25 September 2013 di galeri dan ruang-ruang alternatif di Jakarta. Presentasi spesial dari dua festival video internasional ternama, IMPAKT Festival (Belanda) dan Videobrasil (Brazil) turut ditampilkan dalam sesi Video Out kali ini.

Informasi dan jadwal lengkap program dapat diakses di situs www.okvideofestival.org.

***

Tentang OK. Video

OK. Video adalah festival video internasional yang diadakan setiap dua tahun sekali sejak tahun 2003 oleh Divisi Pengembangan Seni Video ruangrupa. OK. Video memberikan ruang bagi karya-karya video dan seni media yang berfokus pada isu dan fenomena sosial budaya di Indonesia dan mancanegara dalam bentuk penyelenggaraan festival dengan tema-tema spesifik. Divisi ini juga mengadakan lokakarya, produksi karya, dokumentasi, serta distribusi karya seniman video Indonesia.

Tentang ruangrupa

ruangrupa adalah sebuah organisasi seni kontemporer yang berbasis di Jakarta yang didirikan pada tahun 2000. ruangrupa mendukung perkembangan seni dengan konteks budaya spesifik di Indonesia melalui penelitian, pendidikan dan dokumentasi, serta menjalin kolaborasi dan kerjasama dengan para seniman dan praktisi multidisiplin melalui penyelenggaraan pameran seni, festival, laboratorium seni, lokakarya, riset, serta penerbitan buku, majalah, dan jurnal online. www.ruangrupa.org


 

MUSLIHAT OK. VIDEO – 6th Jakarta International Video Festival
Showcases More Than 90 Works That Outsmart Technologies

The biennial international video festival, OK. Video, is back for the sixth time. MUSLIHAT OK. Video – 6th Jakarta International Video Festival will be held from 5 – 15 September 2013 at Galeri Nasional Indonesia. Three Indonesian curators, Irma Chantily, Julia Sarisetiati, and Rizky Lazuardi are selected to be the festival curators this year.

The festival comprises 92 videos and media arts by many artists from 29 countries such as Argentina, Australia, Austria, Bolivia, Brazil, China, Czech Republic, France, Philippines, India, Indonesia, Iran, Israel, Italy, Japan, Germany, Colombia, Lithuania, The Netherlands, Poland, Singapore, Spain, United Kingdom, United States of America, Vietnam, and many more. In addition to curated works, there are 29 selected works from Open Submission. Three best works from Open Submission will be announced at the opening of MUSLIHAT OK. Video – 6th Jakarta International Video Festival, 4 September 2013 at Galeri Nasional Indonesia.

Through the theme Muslihat (“Deception” in English), OK. Video tries to observe and focus on the practices of “outsmarting” technologies that were found in some countries such as Indonesia. The term Muslihat in Indonesia means “effort”, “trick or tactic”, and “strategy”. This theme is considered could represent a phenomenon of outsmarting technology practices that were done by society as consumer. Muslihat also has mythical meaning, make the impossible becomes possible. With a little “effort” or “tactic”, a technology product that was created with limited form and function can be used to fulfill the user’s/consumer’s desire.

The practices of outsmarting technologies often caused by various impulse motives, such as substitution, to add or modify the function and value of an object, increasing the device usages, playing, aesthetic motive, or to intentionally against, challenge, and hack the system. How one outsmarts the limitations of technology for personal purposes and develop it into larger and more established motives is a practice of “Muslihat” (Deception). The development of digital media technology in this recent decades also has made major changes in the way we perceive reality.

“Those six motives were used by the curators as an approach to examine the big idea of Muslihat and to select the works that reflected the phenomenon of outsmarting technologies in society; how society as consumer responds and criticizes the appearance of technologies, especially media and audio-visual technology, as mass-production devices,” said Mahardika Yudha, Festival Director of MUSLIHAT OK. Video – 6th Jakarta International Video Festival.

MUSLIHAT OK. Video Festival also collaborates with Japan Foundation in a presentation session of Media/Art Kitchen. Twenty three (23) media artworks from Japan and Southeast Asia will be exhibited at Galeri Nasional Indonesia. Ade Darmawan and M. Sigit Budi S. are selected to be the curators for Media/Art Kitchen Jakarta session. After this, Media/Art Kitchen will be exhibited at Kuala Lumpur, Manila, and Bangkok.

Apart from the exhibition, MUSLIHAT OK. Video Festival also has a series of fringe screening and exhibition (Video Out) schedule and public programs such as workshop, discussion, artist talk, festival tour with the curators that will be held from 5 – 25 September 2013 at various venues in Jakarta. Two presentations from the celebrated video festivals, IMPAKT Festival (The Netherlands) and Videobrasil (Brazil), will be screened as a part of Video Out this year.

For further information and schedule can be accessed through www.okvideofestival.org.

***

About OK. Video

OK. Video is a biennial international video festival held since 2003 by Video Art Development Division of ruangrupa. OK. Video gives spaces to video and media arts that focus on social and cultural issue and phenomena in Indonesia and globally through a biennial festival with specific theme. The division also conducts workshop, video production, documentation, as well as Indonesian videoworks distribution.

About ruangrupa

ruangrupa is a Jakarta-based contemporary art organization established in 2000. ruangrupa strives to support the idea of art within urban and cultural context by involving artists and multidisciplines practitioners for a collaborative works such as exhibition, festival, art lab, workshop, research, as well as book, magazine, and online-journal. www.ruangrupa.org


ruangrupa & OK. Video

Tebet Timur Dalam Raya, No.6
Jakarta Selatan
12820

Telp/Fax: +6221 8304220
E-mail: info@okvideofestival.org / info@ruangrupa.org
www.okvideofestival.org / www.ruangrupa.org

Facebook: OK. Video Festival
Twitter: @OK_Video

***

Please also visit www.jakarta32c.org, www.karbonjournal.org, www.rrrec.ruangrupa.orgwww.jarakpandang.net, follow us on twitter @ruangrupa, and join our group Facebook ruangrupa.

VOLUNTEER untuk OK. Video “MUSLIHAT”

ruangrupa mencari volunteer untuk bekerja dalam event MUSLIHAT OK. Video – 6th Jakarta International Video Festival yang akan berlangsung pada 4 – 15 September 2013 di Galeri Nasional Indonesia dan beberapa lokasi pemutaran lainnya. Jam kerja setiap hari selama festival berlangsung, dari pukul 10.00 – 20.00 WIB.

Persyaratan:

  • Mahasiswa yang berdomisili di Jakarta
  • Usia 18-23 tahun.
  • Sanggup bekerja selama festival OK. Video berlangsung sesuai waktu dan tempat yang telah ditentukan
  • Mengerti secara teknis penggunaan media audio-visual dan komputer
  • Berkomunikasi dengan baik dalam bahasa Indonesia dan Inggris
  • Pernah menjadi volunteer pameran seni lebih disukai

Untuk yang berminat harap kirimkan CV via email ke: info@okvideofestival.org dengan subject “Volunteer OK. Video”.

Pendaftaran dibuka sampai 22 Agustus 2013.