RADIO of ROCK
RURUradio mempersembahnya:
RADIO of ROCK
RABU, 27 MEI 2015 / 17:00 – 00:00
Carburator Springs
Jl. RC Veteran Raya, No.13
Tanah Kusir – Bintaro, Jakarta Selatan
Menampilkan:
CLUB 80’s
RUMAHSAKIT
THE UPSTAIRS
FABLE
GOODNIGHT ELECTRIC
SOUND SOLUTION
BEQUIET
ditemani alunan musik DJ dan MC penuh talenta dari RURUradio yang live streaming!
GRATIS!!
18+ (harap membawa kartu identitas)
More info:
e: menghubungi@rururadio.org | info@ruangrupa.org
w: rururadio.org | ruangrupa.org
t: @RURUradio | @ruangrupa
i: @rururadio | @ruangrupa
f: RURUradio | ruangrupa
tag: #RURUradio , #RADIOofROCK , #GoAheadPeople
BUKA WARUNG
RURU Gallery mempersembahkan:
BUKA WARUNG
Pameran Bersama 17 Perupa Muda
Kurator: Gesyada Annisa Namora Siregar
Perupa: Ardini Azzah, Nastiti Dewanti, Dinda Larasati, Smita Kirana, Nitya Putrini, Retno Tiawan, Puji Lestari, Nina Alatas, Deya Ayu Defrillia, Devi Merakati, Jekenjel, Chairunnisa Setya Utami, Indira Natalia, Rahimah Zulfa, Diah Kusumawardani, Bunga Irmadian.
Pembukaan:
Jumat, 22 Mei 2015 | 19.00 wib – selesai
Pertunjukan Musik:
Bedchamber
The Jamal
Bremol
Pameran:
22 Mei – 5 Juni 2015 (kecuali Minggu)
11.00 – 21.00 wib
Lokakarya*:
Lokakarya Tie-Dye (Deyahomade dan Kusuma Craft)
Jumat, 29 Mei 2015
15.00 – 18.00 wib
Rp 50.000**
Lokakarya Bermain Clay (enomonsta dan Chairunnisa Setya Utami)
Jumat, 29 Mei 2015
15.00 – 18.00 wib
Rp 50.000**
*) Info pendaftaran dapat menghubungi Gesya (0838-9975-0199)
**) biaya pendaftaran sudah termasuk material dan konsumsi peserta
Diskusi Pameran:
Pembicara: Aprillia Apsari (WSATCC) dan Sari Julia (Ruru Corps)
Jumat, 29 Mei 2015
19.00 wib – selesai
di RURU Gallery
Jl. Tebet Timur Dalam Raya, No.6
Jakarta Selatan 12820
***
Salah satu gagasan besar yang berada di belakang kehadiran RURU Gallery adalah membantu serta memberikan ruang bagi seniman dan kurator muda untuk melakukan eksperimentasi proses berkarya. Pameran bertajuk Buka Warung ini merupakan salah satu manifestasi gagasan tersebut. Kali ini kami mengundang seorang kurator muda, Gesyada Annisa Namora Siregar untuk melakukan proyek yang ia gagas bersama dengan 17 perupa yang kesemuanya perempuan dan masih berstatus mahasiswa. Gesya sendiri merupakan mahasiswa Institut Kesenian Jakarta yang pernah terlibat dalam kegiatan Lokakarya Kurator Muda, yang diadakan di ruangrupa pada 2013 lalu.
Dalam kegiatan itu, Gesya mengajukan ide untuk membuat pameran bersama antar mahasiswa lintas disiplin ilmu, dalam skala yang kecil. Ia melihat kemungkinan untuk menciptakan hal-hal yang unik melalui keberagaman cara pandang dan cara bekerja tersebut. Persoalan muda dan perempuan menjadi kata kunci yang penting dalam pameran ini. Ketertarikan Gesya secara personal terhadap perkembangan perupa perempuan di Jakarta, menjadi salah satu alasan, mengingat banyaknya perupa perempuan, namun sangat sedikit yang berasal dari kampus-kampus di Jakarta.
Pilihan-pilihan itu tentunya mengandung banyak resiko. Alih-alih harus menjadi sempurna, proses pameran ini dapat menjadi laboratorium bagi setiap perupa dan juga kurator untuk belajar menciptakan hal-hal baru yang dilandasi pemikiran kritis dan kepekaan sosial.
***
Gratis!
Info lebih lanjut:
w: ruangrupa.org | t: @ruangrupa | f: ruangrupa | i: @ruangrupa @cukildosa | e: info@ruangrupa.org
INTERLOKAL
RURUradio
mempersembahi persembahan
<<INTERLOKAL>>
Thursday, 14 May 2015 (start 7pm)
At 365 – ECO Bar
Jl. Kemang Raya 8b, Jakarta Selatan
Featuring:
JUVENILES (Fr)
CLARENS (Fr)
STARS & RABBIT (Yk)
GLOVVESS (Jkt)
with music selectah:
ROBOT (MISTERI REKODS)
M.M.S
Visual by:
Cut and Rescue
Mc:
Alehandro
Angganggok
Free entry!
***
This event is part of the French Miracle Tour: Musical road trip in Asia with french artists such as Juveniles, Clarens, Manceau and Yuksek
JUVENILES
In October 2011, juveniles released “We Are Young”, a haunting song with a post- modern crooner voice, on Kitsuné, the Parisian label. In early 2012, a new single, “Ambitions”, was released on the same label. At the same time, they launched their own imprint, paradis records, and signed with Universal Music (AZ), which released their first proper EP, “Juveniles” in June 2012.
http://soundcloud.com/juvenilesmusic
http://youtube.com/user/juvenilesmusic
CLARENS
CLARENS is the musical alias of French musician and producer Ousseynou Cissé (born August 5, 1992). Born in Dakar (Senegal) and raised in France, he got into electronic music after arriving in Rennes to study at University.
http://soundcloud.com/clarensmusic
http://youtube.com/clarenstv
STARS & RABBIT
An Indonesian folk music duo formed early 2011 in Yogyakarta. The group consisted of singer-songwriter Elda Suryani and arranger Adi Widodo. Their music is a melding of pop and folk influences with raw simplicity of composition, arrangement, and performance
http://soundcloud.com/starsandrabbit
http://starsandrabbit.com
GLOVVESS
It all started from their curiosity and desire to make music outside of their comfort zone, Herald Reynaldo Sinaga and Wing Narada Putra join forces under the moniker GLOVVESS.
Through GLOVVESS, they interpret their music in a different way from what they’ve been making before. Herald, who is playing with L’alphalpha, tries to dig into his love of 90s Pop / RnB, while Wing with his deep exploration of Hip-Hop / Experimental via Maverick, is now sparing his time to compose tunes in a more Pop-esque sensibility.
http://soundcloud.com/glovvess
http://glovvess.bandcamp.com
***
More info:
e: menghubungi@rururadio.org | info@ruangrupa.org
w: rururadio.org | ruangrupa.org
t: @RURUradio | @ruangrupa
i: @rururadio | @ruangrupa
f: RURUradio | ruangrupa | Institute Francais d’Indonesie
tag: #RURUradio , #GoAheadPeople
RUANG RIAS
Teater Pohon bekerjasama dengan RURU Gallery mempersembahkan:
RUANG RIAS
Karya: Pedje | Produksi ke-2 Teater Pohon
Sutradara: Chairuman Ardi
Pemain: Pandan Wangi, Devi Bernadette, Angelique Wanty
Pementasan:
Sabtu, 9 Mei 2015
Pukul 20.00-21.30 WIB
di RURU Gallery
Jl. Tebet Timur Dalam Raya No. 6
Jakarta Selatan 12820
Lakon ini mengisahkan Pandan, seorang waria yang mengalami kompleks rendah diri (inferioritas) namun memiliki keinginan untuk bisa tampil menawan. Namun, keinginan itu hanya berani ia wujudkan dalam angan-angan, bukan dalam kehidupan nyata.
Keinginan Pandan tersebut diketahui oleh Bernadette, seorang make up artist. Maka, Bernadette pun menggunakan berbagai cara agar Pandan mau memberanikan diri mewujudkan keinginannya untuk menjadi cantik. Karena, menurut Bernadette, tampil cantik dan menawan adalah suatu keniscayaan agar orang bisa masuk dalam lingkaran pergaulan yang ia anggap terhormat, suatu lingkaran pergaulan yang terdiri dari orang-orang yang sangat kaya, yang menentukan kriteria cantik dan tidak cantiknya seseorang.
Pada awalnya, Panda memang menolak mengikuti kemauan Bernadette. Namun, dengan berbagai tekanan dan iming-iming, akhirnya Pandan pasrah saja dan bahkan kemudian menikmatinya. Apalagi, Bernadette berhasil mengubah penampilan Pandan, menjadi seperti yang diangankan Pandan.
Sayangnya, di akhir cerita terjadi peristiwa yang tak disangka-sangka dan tak diharapkan oleh Bernadette. Peristiwa ini bisa dilihat sebagai metafora hilangnya nilai-nilai kemanusiaan akibat eksploitasi yang dilakukan sesama manusia dan juga sebagai gambaran atas merosotnya derajat manusia dari makhluk mulia menjadi semacam barang atau benda, akibat terjebak dalam simulakra.
Gratis!
Info lebih lanjut:
w: ruangrupa.org | t: @ruangrupa | f: ruangrupa | i: @ruangrupa | e: info@ruangrupa.org
Program serial diskusi SARJANA MUDA
ruangrupa mempersembahkan:
Program serial diskusi “SARJANA MUDA”
Edisi 4-6
Program serial diskusi Sarjana Muda kali ini akan diadakan selama 3 hari berturut-turut, dari 4-6 Mei 2015. Seperti sebelumnya, Sarjana Muda menghadirkan pembicara yang berlatar belakang pendidikan magister dari berbagai bidang, yang akan mempresentasikan hasil ataupun bahan riset yang sedang berjalan untuk isu-isu tertentu, sesuai dengan bidang masing-masing. Presentasi para pembicara akan ditanggapi oleh ruangrupa dan dilanjutkan dengan diskusi dengan para peserta yang hadir.
Acara ini terbuka untuk umum dan tidak dipungut bayaran.
***
Senin, 4 Mei 2015
19.00 – selesai
Javanese Black Metal: Identitas Subkultural Metal Underground di Indonesia
Pembicara:
Yuka Dian Narendra, adalah mahasiswa program doktoral Fakultas Ilmu Budaya- Universitas Indonesia. Sejak 2012 ia meneliti fenomena black metal Indonesia di pulau Jawa khususnya di Sidoarjo dan Kediri.
Penanggap:
Reza “Asung” Afisina, adalah koordinator Art Lab ruangrupa. Ia adalah seniman video art dan performance art.
Abstrak: Geliat Metal di Indonesia hampir dua dekade terakhir membuktikan genre ini berhasil membangun jejaring produksi, reproduksi dan konsumsi subkultural yang kokoh, bahkan menjawab persoalan yang paling esensial dalam ranah industri yaitu akumulasi kapital. Mereka berhasil membangun jagad kulturalnya sendiri yang independen, ditambah dengan arus kapital ekonomi dalam jumlah besar. Ekses lebih jauh dari posisi ini adalah daya tarik politik yang muncul dari Metal Indonesia, karena kemampuannya menyerap massa ideologis yang besar. Dengan membaca fenomena Metal di Indonesia, kita dapat memahami bagaimana generasi muda menggunakan nalar subkulturalnya untuk mengartikulasikan kembali keindonesiaan yang mereka bayangkan. Pembacaan ini dapat memancing pertanyaan baru: keindonesiaan macam apakah yang mereka bayangkan?
***
Selasa, 5 Mei 2015
Rekayasa dan Reka Cipta (Sistem Dagang) Makna
Pembicara:
Cecil Mariani, adalah perancang grafis lulusan program magister School of Visual Art, New York. Saat ini ia fokus mengembangkan studi maupun praktek ekonomi alternatif di kalangan pekerja seni.
Penanggap:
Pringgotono, adalah seniman dan pendiri Serrum. Salah satu proyeknya yang dikenal luas adalah Dinas Artistik Kota.
Abstrak: Seringkali mekanisme pendanaan maupun metode akademik konvensional mengimposisi seni dan kreatifitas melalui agenda politik pendana ataupun platform-platform operasional. Presentasi ini menawarkan: beberapa metode pembacaan konvensional yang sama untuk melawan imposisi dominasi tersebut; upaya membaca pola, formula dan strategi peran seni dan pengetahuan untuk perubahan; mencari formula baru atau memahami ulang formula lama dengan mengamati motif-motif ekonomi, teknologi, perang, inovasi dan pola dominasi makna. Seperti ikan menanyakan konstitusi air, presentasi ini juga bermaksud menanyakan sistem operasi tempat kita hidup dan berpraktek kreatif saat ini? Apakah kita terlalu bergantung pada derma patron dan kapital besar? Bagaimana pola, formula dan sistem beroperasi yang barangkali terlewat untuk dipertanyakan dan atau dijadikan sumber inspirasi?
***
Rabu, 6 Mei 2015
Sinema dan Mise En Scene
Pembicara:
Puput Kuspujiati adalah peneliti dan pengajar di Fakultas Film dan Televisi, Institut Kesenian Jakarta. Ia menyelesaikan program magister di Études Cinématographiques et Audiovisuelles, Université Sorbonne Nouvelle-Paris 3.
Penanggap:
Ardi Yunanto adalah arsitek, editor, perancang grafis, dan penonton film. Ia aktif di ruangrupa sejak 2005 sebagai editor Jurnal Karbon, dan saat ini sedang meriset cerita detektif di Indonesia.
Abstrak: Disadari atau tidak, pada dasarnya sinema selalu saja bersinggungan dengan dunia seni pertunjukan. Pengadeganan merupakan hal sederhana yang sering tepikir jika kita berbicara tentang hubungan antara Sinema dan seni pertunjukan. Namun istilah “mise en scene” – berarti secara harafiah “penempatan dalam scene” – yang hari ini dipergunakan dalam film juga berasal dari seni teater. “Mise en scene” yang terdapat dalam film bukan saja membahas masalah mise (mettre atau menempatkan) dan scene yang meliputi elemen-elemen visual seperti setting, décor, gerak pemain, kostum, properti, pencahayaan dan lain sebagainya, namun perlu juga untuk diketahui bahwa mise en scene film adalah sebuah seni, sebuah teknik, ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan estetika visual dalam sinema.
Info lebih lanjut:
w: ruangrupa.org | t: @ruangrupa | f: ruangrupa | i: @ruangrupa | e: info@ruangrupa.org
MEGA FESTIVAL LOMBA KEJUARAAN KARAOKE CHAMPIONSHIP PERTANDINGAN INTERNASIONAL
RURUradio mempersembahi:
“MEGA FESTIVAL LOMBA KEJUARAAN KARAOKE CHAMPIONSHIP PERTANDINGAN INTERNASIONAL”
Selasa, 28 April 2015 (jam 19.00 – hingga BUBAR!)
di 365 – ECOBAR, Kemang – Jakarta Selatan
menampilkan para peserta terpilih yang memiliki kemampuan berkaraoke yang tiada diragukan lagi keraguannya!
..turut berkaraoke:
KELOMPOK GRUP SERTA KELUARGA BESAR & BERBAGAI TIM SERTA CREW PECINTA KARAOKE SE-IBUKOTA BERIKUT PARA PERSONIL BAND KEMUDIAN JUGA SEBAGAINYA:
- kelompok WHITE SHOES & THE COUPLES COMPANY
- persatuan RUMAHSAKIT
- partai DEADSQUAD
- gerakan SORE
- pasukan THE UPSTAIRS
- golongan BITE
- paduan suara THE GRIBS
- tim GOODNIGHT ELECTRIC
- paguyuban BANGKUTAMAN
- grup PANDAI BESI
- perkumpulan BEDCHAMBER
- dewan THE GOKILBILLIES
- penyanyi pria MONDO GASCARO
- penembang NINO KAYAM
- biduanita DANILLA
- pelantun nada AYUSHITA
- penampilan KIMPOYS
- peraksian RABEN RVMIT
- pendendang lagu ABENK ALTER
- peranan ARIE DAGIENKZ
- sang vokalis OMO KUCRUTS
- rombongan TAURUS BERSAUDARA
- tongkrongan MMS
- duo THE SECRET AGENTS
- geng IRAMA NUSANTARA
- crew RUANGRUPA
- gerombolan DEMAJORS
- persekutuan STUDIORAMA
- kerukunan warga TMC
- persekongkolan CUT AND RESCUE
- ikatan KLUB KARYA BULUTANGKIS
- perserikatan SRM
- keluarga JUICE magz
- famili IROCKUMENTARY
- ..dan masih banyak more too much!!
..HADIAH PIALA DIGILIR & UANG TUNAI serta PAKET MEMUKAU siap digelontorkan!!
..hadir dan meluncurlah.. GRATIS!! (18+ ..harap membawa kartu identitas!)
(pendaftaran karaoke di on-the-spot juga terdapat!)
===
#GoAheadPeople (visit: GoAheadPeople.com)
RURUradio
ruangrupa
365 – ecobar
POP UP! demajors
whiteboardjournal.com
deathrockstar.club
JUICE MAGZ
irockumentary.com
GRATIS!
(18+ ..harap membawa kartu identitas!)
KAZUHISA UCHIHASHI DI JAKARTA
[Scroll down for English version]
ruangrupa & tokove mempersembahkan:
“KAZUHISA UCHIHASHI DI JAKARTA”
“Pertunjukan Audio Visual”
Sabtu, 21 Maret 2015 | 19.00 – 23.00
RURU Gallery
Jl.Tebet Timur Dalam Raya, No.6
Jakarta Selatan
bersama:
Kazuhisa Uchihashi (JPN)
Bin Idris (BDG)
Sawi Lieu (JKT)
Seniman Visual:
Ricky “Babay” Janitra (JKT)
Abi Rama (JKT)
Sawi Lieu (JKT)
DJ:
Gila Vinyl (JKT)
..Gratis!!
===
Workshop di tokove
Senin, 23 Maret 2015 | 13.00 – 16.00
Partisipan: 7 musisi
===
“Malam Improvisasi”
Senin, 23 Maret 2015 /19.30 – 23.00
di tokove
Jl.Kemang Selatan No.8, Jakarta Selatan
bersama:
Kazuhisa Uchihashi, dan kawan-kawan
Penampilan Khusus:
Endah N’ Rhesa (JKT)
Mondo Gascaro (JKT)
..Gratis!!
***
Info:
w: ruangrupa.org | t: @ruangrupa , @TokoveID | f: ruangrupa | i: @ruangrupa , @tokove| e: info@ruangrupa.org
===
KAZUHISA UCHIHASHI
Komposer, Pemain Gitar Elektrik dan Daxophone, Produser Musik
Kazuhisa Uchihashi lahir di Osaka, Japan, di 1959. Mulai memainkan gitar di usia duabelas tahun, terutama musik “Pop ’n Roll” di usia remajanya. Kemudian beliau menjadi terlibat dalam musik Jazz. Sejak 1983 beliau mendedikasikan dirinya secara intens di musik improvisasi bebas. Beliau telah bereksperimen secara keseluruhan dengan banyak jenis peralatan dan instrumen musik untuk memperluas berbagai kemungkinan berekspresi menggunakan gitar elektrik.
Beliau juga telah menulis komposisi musik untuk film, pertunjukan teater, serta tari-tarian. Diantara kesibukkannya itu, beliau juga telah bekerjasama dengan sebuah grup teater Jepang “ISHINHA” selama 30 tahun lamanya. Kazu telah menjadi konduktor sebuah band improvisasi yang dahsyat berorientasi rock, “Altered States” selama 23 tahun dan terus menciptakan musik baru dengan gitarnya, secara individu maupun dengan “Altered States”. Beliau juga dikenal dari penampilannya dengan GROUND ZERO (Otomo Yoshihide) di tahun ’90-an.
Selama 23 tahun, Kazu telah diundang oleh ratusan festival musik di seluruh dunia. Sejak tahun 1996 beliau juga mengerjakan sebuah festival musik alternatif tahunan, “Beyond Innocence”, sampai dengan tahun 2007.
Beberapa tahun terakhir, beliau memfokuskan diri dengan identitasnya sebagai seorang Asia dalam dunia musik. Di tahun 2010, dengan antusias beliau memulai perjalanan ke negara-negara benua Asia untuk bertemu dengan berbagai manusia menarik; untuk berbagi ide dan bekerjasama.
Kazu juga sangat dikenal sebagai dan oleh para pemain Daxophone, sebuah alat musik penemuan seorang gitaris asal Jerman bernama Hans Reichel.
***
ruangrupa & tokove presents:
“KAZUHISA UCHIHASHI DI JAKARTA”
“Pertunjukan Audio Visual”
(audio visual show)
Saturday, 21 March 2015 | 19.00 – 23.00
RURU Gallery
Jl.Tebet Timur Dalam Raya, No.6
Jakarta Selatan
with:
Kazuhisa Uchihashi (JPN)
Bin Idris (BDG)
Sawi Lieu (JKT)
Visual Artist:
Ricky “Babay” Janitra (JKT)
Abi Rama (JKT)
Sawi Lieu (JKT)
DJ:
Gila Vinyl (JKT)
..Free Entry!!
===
Workshop at tokove
Monday, 23 Mar 2015 | 13.00 – 16.00
Participants: 7 musicians
===
“Malam Improvisasi”
(improvisation nite with Kazuhisa Uchihashi)
Monday, 23 March 2015 | 19.30 – 23.00
at tokove
Jl.Kemang Selatan, No.8
Jakarta Selatan
with:
Kazuhisa Uchihashi and friends
Special Performances:
Endah N’ Rhesa (JKT)
Mondo Gascaro (JKT)
..Free Entry!!
===
Info:
w: ruangrupa.org | t: @ruangrupa , @TokoveID | f: ruangrupa | i: @ruangrupa , @tokove| e: info@ruangrupa.org
***
KAZUHISA UCHIHASHI
composer, electric guitar and daxophone player, music producer
Kazuhisa Uchihashi was born in Osaka, Japan in 1959. Plays guitar since his twelfth years, mainly “Pop ‘n Roll” throughout his teens. Later he became involved in jazz. Since 1983 he has devoted himself intensively to free improvised music. He experimented thoroughly with many different kinds of machines and sound-devices to expand the expression possibilities of the electric guitar.
He also composed music for films, theatre plays, dance. Among them, he has been working with Japanese Theatre group “ISHINHA” for more than 30 years.
He has been conducting his rock-oriented powerful improvised band “Altered States” for 23 years and continues to create his own new guitar music in solo as well as in “Altered States”. He is also known by playing with Otomo Yoshihide’s GROUND ZERO in 90’s. Uchihashi was invited to hundreds of music festival in the world these 23 years.
Since 1996 he has also been organizing the New Music festival “BEYOND INNOCENCE” every year until 2007.
These years He has focused on identity as Asian in music. In 2010 he enthusiastically started to travel around Asian countries to meet interesting people, to share his ideas and work together with. Uchihashi is also well known to and as a Daxophone player. Daxophone is an invention by the German guitarist, Hans Reichel.
HIDANGAN DARI LANGIT
[Scroll down for English version]
RURU Gallery mempersembahkan:
HIDANGAN DARI LANGIT
Pameran Tunggal Agus Nur Amal
Pembukaan:
Jumat, 13 Maret 2015 | 19.00 wib – 22.00
Pertunjukan Khusus:
PM Toh
Pameran:
14 – 25 Maret 2015 (kecuali Minggu) | 11.00 – 21.00 wib
Lokakarya:
Untuk Pengajar dan Umum (10 orang)
Minggu, 15 Maret 2015 | 10.00 – 12.00 wib
Kamis, 19 Maret 2015 | 10.00 – 12.00 wib
Registrasi Rp 50.000/orang
Untuk Anak-anak (10 orang)
Minggu, 22 Maret 2015 | 10.00 – 12.00 wib
Registrasi Rp 50.000/orang
Diskusi dan Bincang Seniman:
Rabu, 25 Maret 2015 |Pukul 19.00 – 21.00 wib
di RURU Gallery
Jl. Tebet Timur Dalam Raya No. 6
Jakarta Selatan 12820
***
Tahun ini, Agus Nur Amal telah memasuki tahun ke-25 berkarya dalam dunia seni budaya di Indonesia. Agus, lebih kita kenal dengan nama PM Toh, telah mengisi panggung-panggung pertunjukkan di dalam dan luar negeri dengan berbagai hikayat—yang kebanyakan berkaitan dengan persoalan sosial politik dalam negeri—yang dibawakan seorang diri (solo performer).
Dalam pameran “Hidangan dari Langit”, ia melakukan eksplorasi benda-benda secara visual dengan menampilkan foto-foto bertemakan alam semesta. Pemilihan judul dan juga medium foto bukan hanya sekedar eksplorasi, namun merupakan upaya Agus untuk kembali ‘berinteraksi’ dengan benda-benda properti panggungnya. Agus secara personal tertarik pada gagasan tentang sains dan alam yang ia temukan dalam ayat-ayat suci Alquran, yang kemudian ia kumpulkan dan diterjemahkan ke dalam bentuk visual melalui representasi benda-benda. Bagi Agus, ayat-ayat suci Alquran merupakan ‘hidangan’ yang disediakan oleh Tuhan untuk mencerdaskan manusia dan memahami kebesaran-Nya.
Hal yang paling mendasar yang dapat kita baca dalam pameran ini mungkin bisa dirumuskan dalam pertanyaan yang sempat dilontarkan Agus, “Apakah benda-benda itu masih bisa ‘bunyi’? Masih bisa ‘berbicara’ seperti ketika dia dipergunakan sebagai properti panggung. Baginya, pameran ini merupakan eksperimentasi untuk mengubah asosiasi atas pengamatan kita akan alam semesta melalui benda-benda yang selalu beredar dalam hidup sehari-hari.
***
Gratis!!
w: ruangrupa.org | t: @ruangrupa | fb: ruangrupa | i: @ruangrupa | e: info@ruangrupa.org
=================
RURU Gallery present:
HIDANGAN DARI LANGIT (DISHES FROM THE SKY)
Agus Nur Amal Solo Exhibition
Opening:
Friday, 13 March 2015 | 19.00 – 22.00
Special Performance:
PM Toh
Exhibition:
14 – 25 March 2015 (except on Sunday) | 11.00 – 21.00
Workshops:
Teachers and Public (limited to 10 people)
Sunday, 15 March 2015 | 10.00 – 12.00
Thursday, 19 March 2015 | 10.00 – 12.00
Registration fee @ Rp 50.000
Kids (limited to 10 people)
Sunday, 22 March 2015 | 10.00 – 12.00
Registration fee @ Rp 50.000
Discussion and Artist Talk:
Wednesday, 25 March 2015 | 19.00 – 21.00
at RURU Gallery
Jl. Tebet Timur Dalam Raya No. 6
Jakarta Selatan 12820
***
This year, Agus Nur Amal has entered his 25th year of working in the world of art and culture in Indonesia. Agus, who also known as PM Toh, has been doing stage performances locally and abroad as a solo performer. His various tale mostly related to Indonesian social and political phenomenon.
In this exhibition entitled “Dishes from the Sky”, he conducts a visual exploration of daily objects by displaying a series of universe-themed photographs. The title selection and photography as a medium is more than an exploration, it is also his attempt to re-interact with his stage properties. Agus is personally interested in the idea of science and nature that he found in the verses of the Holy Koran, which he later collected and translated into a visual form through the representation of the objects. For him, the verses of the Holy Koran are ‘dishes’ provided by God to educate mankind and for us to understand His greatness.
The most fundamental thing that we can find in this exhibition may be formulated in the question he once raised, “Will these objects still be able to make a ‘sound’ or ‘speak loud’ like they were used as props on stage?” For him, this exhibition is the experimentation to alter the association on our observations of the universe through objects from our daily life.ciation over the observations about the universe through objects that are always floating around in everyday life.
***
Free!!
w: ruangrupa.org | t: @ruangrupa | fb: ruangrupa | i: @ruangrupa | e: info@ruangrupa.org
Sebab Hidup Itu Pendek, Karena Seni Itu Panjang
ruangrupa mempersembahkan
“sebab Hidup itu Pendek, karena Seni itu Panjang”
program dukungan untuk #senilawankorupsi
Kamis, 5 Maret 2015
Jam 16.00 – 21.00
di Teras Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki
Jl. Cikini Raya 73, Jakarta Pusat
Program Seni Rupa:
“Doodle Art” bersama The popo, Komikazer, Saleh Husein
“Print on Demand” bersama oomleo, Visual Jalanan, The Secret Agents, dll
Program Musik & Performance oleh RURU Radio: MORFEM, Marjinal, Endah N’Resha, We Love ABC, PM Toh, Dj Virgo A Go Go
Program 1 Jam Pemutaran Video oleh Gerobak Bioskop
Dalam program dukungan yang pertama untuk #senilawankorupsi, ruangrupa mengundang seniman-seniman yang selama ini kerap terlibat mengerjakan berbagai proyek seni di ruangrupa untuk berpartisipasi membuat karya seni media ataupun yang memiliki gagasan atas penggunaan seni media yang berkaitan dengan agenda aktivitas #senilawankorupsi. Karya-karya tersebut bersifat terbatas, meliputi karya-karya dalam medium seni grafis seperti stiker, poster, kaos (pengunjung akan diminta untuk membawa kaos sendiri) dan selebaran. Karya-karya ini akan direproduksi berdasarkan permintaan dan disebarkan secara gratis di tempat acara selama kegiatan ini berlangsung.
Program ini turut didukung secara sukarela oleh penampilan istimewa dari kawan-kawan musisi, band dan DJ untuk menyemarakan suasana. Program musik ini akan dipandu oleh para penyiar RURUradio –Radio kontemporer tanpa gelombang– yang akan menyiarkan kegiatan ini secara langsung. Selain itu akan diadakan program pemutaran video dengan tema terkait di ruang terbuka pelataran Teater Jakarta selama 1 jam oleh Gerobak Bioskop bekerjasama dengan Kineforum.
Acara ini gratis dan terbuka untuk publik.
*program ini akan disiarkan secara live streaming oleh RURU Radio (http://rururadio.org)
#SeniLawanKorupsi merupakan serangkaian aktivitas kesenian yang berkesinambungan dalam bentuk pameran, pertunjukan, bursa, dan pidato kebudayaan yang melibatkan para pegiat seni yang peduli.
Deklarasi #SeniLawanKorupsi pertama kali dikumandangkan di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, pada 5 Maret 2015.
#SeniLawanKorupsi dideklarasikan dan digerakkan untuk:
1. Menyediakan akses data mengenai korupsi melalui seni
2. Mengajak seniman berpartisipasi dan memberikanfeeding dalam gerakan anti-korupsi
3. Menggalang kampanye kesadaran publik dalam bentuk proyek dan karya seni
Fantasies of the Library and Land & Animal and & Nonanimal
DOUBLE BOOK LAUNCH
Fantasies of the Library and Land & Animal and & Nonanimal
intercalations: paginated exhibition series 1 and 2
Anna-Sophie Springer in Conversation with Dian Ina and Farah Wardini
Tuesday, March 3rd 2015 (7-9 PM)
at ruangrupa (RURU Gallery)
Jalan Tebet Timur Dalam, No.6
12820
Jakarta
Indonesia
===
To celebrate the launch of intercalations 1 and 2, please join us for a conversation with Anna-Sophie Springer, Dian Ina, and Farah Wardani, moderated by Etienne Turpin, about the role of the archives in contemporary art and curatorial practices, and the curatorial trajectories of current artistic research projects in Indonesia.
Dian Ina is the Manager of Galeri Salihara at Komunitas Salihara in Jakarta.
Farah Wardani is an art historian, curator, writer, and director of Indonesian Visual Art Archive in Yogyakarta.
Anna-Sophie Springer is an editor, curator, and co-director of K. Verlag, based in Berlin.
Etienne Turpin is a philosopher and director of anexact office based in Jakarta.
Contact
email info@k-verlag.com
mobile +62 819 08830664
===
About the Books
Fantasies of the Library inaugurates the intercalations: paginated exhibition series. Virtually stacked alongside Anna-Sophie Springer’s feature essay “Melancholies of the Paginated Mind” about unorthodox responses to the institutional ordering principles of book collections, the volume includes an interview with Rick Prelinger and Megan Shaw Prelinger of the Prelinger Library in San Francisco; reflections on the role of cultural memory and the archive by Hammad Nasar, Head of Research and Programmes at the Asia Art Archive, Hong Kong; a conversation with media theorist Joanna Zylinska about experiments on the intersections of curatorial practice and open source e-books; and a discussion between K’s co-director Charles Stankievech and platform developer Adam Hyde on new approaches to open source publishing in science and academia. The photo essay, “Reading Rooms Reading Machines”, presents views of unusual historical libraries next to works by artists such as Kader Attia, Andrew Beccone, Mark Dion, Rodney Graham, Katie Paterson, Veronika Spierenburg, Andrew Norman Wilson, and others.
Edited by Anna-Sophie Springer & Etienne Turpin
Design by Katharina Tauer
Paperback, thread-bound, 160 pages
30 color + 15 black/white images
Published in January 2015
15.99 € /260.000 IDR
ISBN 978-0-9939074-0-1
***
Land & Animal & Nonanimal turns the attention from the built space of cultural repositories to the postnatural landscapes of planet Earth. In his interview about urban soils of the Anthropocene, landscape architect Seth Denizen considers a history of land use practices that is also reflected in artist Robert Zhao Renhui’s photographs of Singapore as a scenario of continuous development. Inspired by a recent visit to the environment of Wendover in the Utah desert, Richard Pell and Lauren
Allen of Pittsburgh’s Center for PostNatural History make a case for a postnatural imprint upon the geologic aspects inherent in the concept of the Anthropocene. By encountering “the last snail”, environmental historicist and philosopher Thom van Dooren considers the meaning of hope and care in the context of species extinction. And while curator Natasha Ginwala’s paginated series with contributions by Bianca Baldi, Arvo Leo, Axel Staschnoy, and Karthik Pandian & Andros Zins-Browne turns to cosmological and ancestral human-animal scenarios, sound artist and researcher Mitchell Akiyama explores philosophies of consciousness against the background of the phonogram in nineteenth-century simian research.
Edited by Anna-Sophie Springer & Etienne Turpin
Design by Katharina Tauer
Paperback, thread-bound, 160 pages
13 color + 39 black/white images
Published in January 2015
15.99 € / 260.000 IDR
ISBN 978-0-9939074-1-8
The intercalations: paginated exhibition series was conceived and developed by Anna-Sophie Springer
and Etienne Turpin for the SYNAPSE International Curators’ Network of the Haus der Kulturen der Welt
in Berlin, Germany. Produced in association with SYNAPSE co-founders Kirsten Einfeldt and Daniela
Wolf, the series is co-published and distributed by K. Verlag and HKW with financial support from the
Schering Stiftung.
===
download *.pdf release: DoubleBookLaunch_release.pdf