Dengan Market Kita Holy
ruangrupa mempersembahkan:
HolyMarket – “Dengan Market Kita Holy” 2014
HOLYMARKET…is back!!!
19 & 20 Juli 2014
15.00 – 22.00
Di ruangrupa
JL. Tebet Timur Dalam Raya, No.6
Jakarta Selatan
..adalah Pasar Murah Menjual Karya Seni & Barang-barangartistik yang Eksentrik. Pasar murah ini menjual berbagai art-works, pernak-pernik cantik, Juga kaos, tas, buku, band merchandise, CDs, kaset, toys, poster, komik, kamera, pajangan, memorabilia, koleksi barang-barang antik plus beraneka barang second-hand, dan benda-benda antah-berantah lainnya.
Featuring : DeMajors, Gambar Selaw, Ika Vantiani, Kamengski, Komunitas Djadoel, POPO x Visual Jalanan, Toserba, Nick Barberbro, Tubmarinov, Galerista, Hitam Manis, Ada Hantu, Good Will Leatherworks,NewOlder, Junk Not Dead, and many more…
“Dengan Market Kita Holy” akan dimeriahkan oleh penampilan istimewa dari: ..BANYAK!
Sampai jumpa di HOLY MARKET!
t: @ruangrupa
fb: ruangrupa
Ig: @ruangrupa
THE POPO x WOOFJKT
RURU Shop Mempersembahkan:
Artist Merchandise Project
“THE POPO x WOOFJKT”
Minggu, 22 Juni 2014
Pukul 11.00 – 21.00
di ruangrupa
Jl. Tebet Timur Dalam Raya, No.6
Jakarta 12820
Penampilan istimewa oleh:
DJ ARFX, DJ Mabo, SSS (DJ BETMEN) , DJ BOLSQ, DJ TANDUNZ
Lelang karya kolaborasi “THE POPO x WOOFJKT” yang didukung oleh Rocket & Sumvelo
***
Acara ini merupakanprogram rutin dari RURU Shop yang mengundang beberapa seniman muda berbakat untuk berkolaborasi, dengan hasil akhir berupa peluncuran produk.Dalam Artist Merchandise Project pertama di tahun ini, kami mengundang dua seniman berbakat yang sudah cukup dikenal. Kedua seniman muda ini sangat kreatif dalam mengolah berbagai persoalan yang ada di kota besar menjadi visual yang sangat menarik. The Popo alias Riyan Riyadi telah dua belas tahun menggunakan tembok sebagai medium kreatifnya, dengan ciri khas karakter yang dinamakan “The POPO” Riyan berhasil membuat karya yang penuh kritikan menjadi jenaka.
“WOOFJkt” dibentuk pada tahun 2010 dan dijalankan oleh Kemalreza Gibranos. Kolaborasi antara Sepeda dan Senirupa menjadi ide awal dari pembentukannya, lewat WOOFJKT kita dapat melihat sebuah gaya hidup anak muda urban yang berbeda. Kolaborasi ini merupakan yang pertama kali bagi mereka berdua, hasilnya berupa produk dan juga karya yang layak untuk dikoleksi!
Kolaborasi ini menghasilkan tiga buah desain kaos, satu desain sweater dan satu buah desain topi (yang dijual terbatas). Bonus: totebag, stiker dan poster
Akan diadakan penjualan barang eksentrik lainnya oleh:
SUMVELO, Asosiasi BMX Indonesia, SUBSTORE, WALLBRIDGE, BARBERBRO, A Vault, Komunitas Djadoel, dan lain-lain
(download and spread: e-flyer “THE POPO X WOOFJKT”)
Info:
w: ruangrupa.org | f: ruangrupa, Ruru Shop | t: @ruangrupa, @rurushop | ig: @ruangrupa @rurushop
didukung oleh:
Ladies Night Market
RURU Gallery & RURU Shop presents
“Ladies Night Market”
Saturday, 7thJune 2014 | 7-12pm
at ruangrupa
Jl. Tebet Timur Dalam Raya 6
Jakarta 12820
With special DJ performances by: Empat Lima (Aus), M.M.S, kK
Ladies Night Market adalah Pasar Murah Menjual Karya Seni & Barang-barang Artistik yang dikelola oleh seniman perempuan dan teman-teman.
Pasar murah ini menjual berbagai art-works, pernak-pernik cantik, kaos, tas, buku, band
merchandise, CDs, kaset, toys, poster, komik, kamera, pajangan, memorabilia, koleksi barang-
barang antik plus beraneka barang second-hand, dan lainnya.
Acara ini juga merupakan rangkaian dari Empat Lima Indonesian Tour di Jakarta.
Feat: Ika Vantiani, Rally The Troops, Kimpoyongans, Teh Sereh, Simomondeezy, Eva Nail-Art, C_Project+friends, @esjepin, Merdu, Ada hantu, Galerista, VDL, Themathems, Hanamadness, and many more!
More info:
e: info@ruangrupa.org, rurushop6@gmail.com | t: rurushop ruangrupa | ig: rurushop ruangrupa | fb: Ruru Shop ruangrupa
EP Release Party THE KUDA
RURU Shop & RRR present:
EP Release Party
THE KUDA “Duka Kuda”
Saturday, 31 May 2014 | 7pm
with performances by:
THE KUDA
BEQUIET
SEASIDE
DJ NICK HEFBER
at ruangrupa
Jl. Tebet Timur Dalam Raya 6,
Jakarta Selatan 12820
***
THE KUDA “Duka Kuda”
EP dalam kaset C-30
Tracks:
- Lihatlah Lurus Ke Depan
- Ilalang Hilang
- Hantu Laut
- Kapan Kapan Kapan
- No Fun (The Stooges)
- Tumbila
Hanya dicetak 100 kaset.
Bonus: sticker THE KUDA, buklet THE KUDA “The Untold Story of Indonesian Underground Music in the 70’s”
Produksi & Distribusi oleh RURU Shop & RRR (Ruru Records)
Harga Rp 35,000,-
Informasi mengenai pendistribusian EP selain bisa didapatkan di acara rilis EP ini akan kami kabarkan kemudian melalui twitter.
Pemesanan online:
+62 812 9036 2653 (sms/whatsapp) atau email ke: rurushop6@gmail.com
Terima Kasih dan Salam Hangat,
RURU Shop
***
(download and spread: e-flyer “DUKA KUDA”)
Acara ini didukung oleh:
e: rurushop6@gmail.com | t: rurushop | ig: rurushop : fb: Ruru Shop
ARTS COLLABORATORY SHOWCASE
ruangrupa in collaboration with Arts Collaboratory
present:
ARTS COLLABORATORY SHOWCASE
Opening:
Tuesday, 20th May 2014 | 19.00
music selector:
Mar Galo
papa iki
Uda Sjam
Exhibition:
21-24 May 2014 | 11.00 -20.00
at
RURU Gallery
Jl. Tebet Timur Dalam Raya No. 6
Jakarta Selatan
12820
32º East | Ugandan Arts Trust (Uganda)
Al-Ma’mal Foundation for Contemporary Art (Palestine)
Art Group 705 (Kyrgyzstan)
Ashkal Alwan (Lebanon)
Casa Tres Patios (Colombia)
Casco – Office for Art, Design and Theory (Netherlands)
Centre Soleil d’ Afrique (Mali)
Cooperativa Crater Invertido (Mexico)
Darb 1718 Contemporary Art and Culture Center (Egypt)
Doual’art (Cameroon)
Fundación Más Arte Más Acción (Colombia)
HIVOS (Netherlands)
Kër Thiossane (Senegal)
KIOSKO Galería (Bolivia)
KUNCI Cultural Studies Centre (Indonesia)
LIFEPATCH (Indonesia)
Lugar a Dudas (Colombia)
Nubuke Foundation (Ghana)
Picha (Congo)
Platohedro (Colombia)
Raw Material Company (Senegal)
Riwaq (Palestine)
ruangrupa (Indonesia)
Stichting DOEN (Netherlands)
TEOR/éTica (Costa Rica)
Theerta (Sri Lanka)
Visual Arts Network of South Africa (VANSA) (South Africa)
===
Arts Collaboratory Showcase is a part of the Arts Collaboratory Assembly, an annual meeting hosted in Jakarta and Yogyakarta organized by ruangrupa, Kunci Center Cultural Studies, Hivos, Stichting Doen, dan Casco. The exhibition will display artworks and object were selected representing significances and artistic vision from 24 arts organizations and the 3 partners participating in the Arts Collaboratory Assembly 2014.
Arts Collaboratory was initiate in 2007 by two Dutch foundations, Foundation DOEN and Hivos, with Casco joining as an associate partner in 2013. Arts Collaboratory provides financial support and a platform for knowledge sharing between the participating arts organizations from Africa, Asia, Latin America, and the Middle East. The mission of Arts Collaboratory is to promote sustainable, collaborative and open visual arts practices that contribute to social innovation.
++
Arts Collaboratory Showcase merupakan salah satu kegiatan dari pertemuan tahunan jaringan Arts Collaboratory yang tahun ini diselenggarakan di Jakarta dan Yogyakarta, atas kerjasama ruangrupa, Kunci Center for Cultural Studies, Hivos, Stichting Doen, dan Casco. Pameran ini menampilkan karya seni dan objek yang merepresentasikan signifikasi dan visi artistik dari 24 organisasi dan 3 lembaga rekanan yang berpartisipasi dalam Arts Collaboratory Assembly 2014.
Arts Collaboratory digagas pada 2007 oleh dua lembaga Belanda, DOEN Foundation dan Hivos, lalu pada 2013, Casco bergabung sebagai rekanan. Arts Collaboratory menyediakan dukungan finansial dan wadah berbagi pengetahuan antar organisasi peserta yang berasal dari Afrika, Asia, Amerika Latin, dan Timur Tengah. Misi dari Arts Collaboratory adalah mempromosikan praktek seni visual kolaboratif, inventif, dan terbuka yang transformatif dan berkontribusi terhadap inovasi sosial.
Program Pemutaran Bersama – Gerobak Bioskop
(scroll down for english..)
ruangrupa
Mempersembahkan:
(download: e-flyer/bahasa)
Program Pemutaran Bersama
Gerobak Bioskop
April – Mei 2014
Bertempat di:
- Komunitas Tikar Pandan – Banda Aceh, NAD
- Komunitas Sarueh / Jalan-Jalan Sinema / Gerobak Film – Padang Panjang, Sumatera Barat
- Komunitas TrotoArt – Jakarta Utara, DKI Jakarta
- Jatiwangi Art Factory – Jatiwangi, Jawa Barat
- Komunitas Hysteria – Semarang, Jawa Tengah
- Kinetik / Atap Sinema – Surabaya, Jawa Timur
- Yayasan Anak Tangguh – Gianyar, Bali
- Rombong Sinema – Balikpapan, Kalimantan Timur
- TanahIndie – Makassar, Sulawesi Selatan
- Komunitas Tanggomo – Gorontalo, Sulawesi Utara (dalam konfirmasi)
Gerobak Bioskop adalah sebuah infrastruktur dan program distribusi media yang terinspirasi oleh semangat LayarTancap di Indonesia. Ini untuk mengembalikan semangat menonton film, video dan/atau materi visual lain dan dapat diselenggarakan secara organik di banyak tempat dengan menggunakan ruang publik.
Program Gerobak Bioskop menciptakan media dan landasan alternatif untuk menonton film dan/atau video yang bergerak dan dapat dengan mudah diterapkan serta digunakan di tempat-tempat yang memiliki keterbatasan pada akses selain informasi yang mainstream.
Media fasilitas untuk program pemutaran di luar ruangan ini dapat digunakan untuk pemutaran film dan/atau video yang independen, terlepas dari program TV dan bioskop mainstream, ditambah program Gerobak Bioskop menempatkan jalur distribusi aktif untuk media alternatif lain yang memiliki isu-isu kritis akan perkembangan budaya dalam film, video dan / atau produk visual lainnya .
Dalam kurun waktu 3 tahun dari program dan kegiatan, Gerobak Bioskop, sudah memberikan dampak positif dalam pengembangan dan distribusi masyarakat berbasis pengetahuan dan media untuk membangun jaringan bersama-sama dengan beberapa elemen lain dari lembaga-lembaga masyarakat sipil di lingkup lokal di masing-masing kota di mana program ini hadir dan masyarakat bekerja sama untuk membuat program ini terjadi .
Bersama-sama dengan komunitas Gerobak Bioskop , kami juga mencoba untuk memetakan kembali bentuk kegiatan yang berbasis pada lingkup sosial masyarakat.
Dan pada kesempatan kali ini, kami melakukan program pemutaran yang simultan yang diadakan dan diselenggarakan bekerjasama dengan komunitas Gerobak Bioskop, yang tersebar di beberapa kota / tempat di seluruh Indonesia .
Informasi selanjutnya, silakan kontak via:
Email: gerobakbioskop.ruru@gmail.com
Twitter Id: @gerobak_bioskop
Blog: http://68mobile.blogspot.com
===
ruangrupa
Present
(download: e-flyer/english)
Gerobak Bioskop
(Mobile-Cinema carts)
Join Screening Program
April – May 2014
Venue:
- Tikar Pandan Community – Banda Aceh, Aceh, NAD
- Sarueh Community / Jalan-Jalan Sinema / Gerobak Film – Padang Panjang, West Sumatra
- TrotoArt Community – North Jakarta, DKI Jakarta
- Jatiwangi Art Factory – Jatiwangi, West Java
- Hysteria Community – Semarang, Central Java
- Kinetik / Atap Sinema – Surabaya, East Java
- Anak Tangguh Foundation – Gianyar, Bali
- Rombong Sinema – Balikpapan, East Borneo (Kalimantan)
- TanahIndie – Makassar, South Celebes (Sulawesi)
- Tanggomo Community – Gorontalo, North Celebes (Sulawesi) *to be confirm
Gerobak Bioskop (Mobile-Cinema cart’s) is an infrastructure of independent media distribution project, which inspired by the spirit of Layar Tancap (outdoor screening). It’s to return the spirit of watching filmand can be held organically in many places.
This program create an alternative media and platform to watch film or video which is mobile and can be easily applied and used in places which have a lack of access to other than mainstream information.
Media outdoor screening facilities that can be used and applied at every place and movable on the needs of every place; it’s also an access to alternative media screening which can be used to screen film or video which are independent from TV programs’ and mainstream cinemas, plus put an active distribution line for alternative media on critical issues and local cultural for film, video and/or other visual product’s.
Within 3 years of program and activity, Gerobak Bioskop (Mobile Cinema carts), already give a positive impact in the development and distribution of knowledge-based society and the media to build a network together with a few other elements of civil society institutions in the local sphere in each of the cities where the program is present and the community working together to make this program happened.
Together with these communities, we also tried to remap the form of activity that based on public and its social gathering.
As part of ongoing program in Gerobak Bioskop (Mobile-Cinema carts), we would like to engage this simultaneous screening program which held and organized in collaboration with Gerobak Bioskop (Mobile-Cinema carts) communities, that’s spread in several cities/places across Indonesian archipelago.
For further information, please put contact via;
Email: gerobakbioskop.ruru@gmail.com
Twitter Id: @gerobak_bioskop
Blog: http://68mobile.blogspot.com
SWATATA
ruangrupa mempersembahkan:
SWATATA
installation, interactive multimedia, video, performance
Seniman:
Arie Syarifuddin a.k.a Alghorie, Ismal Muntaha, Muhammad Fatchurofi
Kurator:
Mitha Budhyarto
Pembukaan:
Rabu, 23 April 2014
Dibuka dengan Artists Talk
17.00 WIB – selesai
Menampilkan:
Performans memasak oleh Mang Amey + Pemuda Inisiatif dan RURU Radio
di
RURU Gallery
Jl. Tebet Timur Dalam Raya No. 6
Jakarta Selatan 12820
Pameran:
24 April – 7 Mei 2014 (kecuali hari Minggu)
11.00 – 21.00 WIB
Gratis!
=============
RURU Gallery mengawali program pameran pertama di 2014 dengan mengundang tiga seniman muda: Arie Syarifuddin (Ghorie), Muhammad Fatchurofi (Rofi), dan Ismal Muntaha. Sebelumnya mereka lebih dikenal melalui karya-karyanya dalam proyek seni yang dikerjakan secara kolektif bersama Jatiwangi Art Factory (JaF). Pameran ini berkeinginan mendorong ketiga seniman mengembangkan karya personal mereka dan bereksperimen dalam sebuah proyek seni rupa dengan tema yang digagas bersama. Dari ketiga seniman muncul ketertarikan yang sama untuk mempertanyakan praktik self-organize yang terjadi di masyarakat.
Untuk mengembangkan gagasan ketiga seniman ini kedalam bentuk pameran, secara khusus ruangrupa mengundang Mitha Budhyarto untuk bertindak sebagai kurator pameran. Mitha Budhyarto yang telah aktif bekerja sebagai kurator di berbagai pameran sejak 2011, adalah dosen di jurusan Desain Grafis di beberapa universitas swasta di Jakarta, dan selain itu juga bekerja sebagai periset independen.
Dari beberapa pertemuan, tercetus kata “swatata” sebagai terjemahan yang dibuat oleh Muhammad Fatchurofi atas istilah “self-organise”. Bergerak dari istilah “swatata” ini, masing-masing seniman kemudian mengembangkan gagasannya dengan mempertanyakan apa ciri-ciri dari pola swatata dan bagaimana praktik swatata bekerja saat ini dalam konteks urban kota Jakarta.
Disini, ketiga seniman muda ini mulai mengembangkan strategi artistik yang berbeda dari apa yang sudah menjadi kebiasaan mereka hinggasekarang. Ghorie, yang biasabekerjadengan medium video, disini membuat instalasi dengan menggunakan benda-benda temuan. Rofi, selain menggunakan motion graphics, juga membuat karya dengan media suara serta teknik video interaktif. Sedangkan, Ismal mempresentasikan karyanya lewat sebuah instalasi menggunakan, antara lain, rekaman suara, poster cetak, dan benda temuan.
Proyek seni rupa ini adalah sebuah usaha untuk mempertanyakan pola swatata dan menyingkapinya melalui strategi artistik seniman.
===
*please.. feed the social media:
(download image for instagram, twitter photo posting, etc..)
Informasi lebih lanjut:
w: ruangrupa.org
fb: ruangrupa
t: @ruangrupa
Jakarta 32°C Showcase
ruangrupa dan Komplotan Jakarta 32°C
bekerjasama dengan Ayorek! & WAFT-LAB
mempersembahkan:
Jakarta 32°C Showcase
19 – 21 April 2014
Gedung Perpustakaan Bank Indonesia (BI) Surabaya
Jalan Taman Mayangkara No. 6
Kota Surabaya
Jakarta 32°C Showcase adalah kegiatan yang menampilkan karya-karya visual terbaik dari perhelatan Jakarta 32°C, sebuah forum antar mahasiswa di Jakarta, dan pameran besar dua tahunan bagi karya-karya visual mahasiswa di Jakarta. Diadakan sejak 2004, Jakarta 32°C bertujuan menumbuhkan dialog kritis para mahasiswa serta memperkenalkan karya-karya terbaik mereka kepada publik yang lebih luas. Jakarta 32°C memiliki program pameran, diskusi, workshop, pemutaran film, pertunjukan musik dan bazaar. Penyelenggaraannya melibatkan proses kuratorial, eksperimentasi seniman muda, penulisan karya, dan pengorganisasian pameran yang dilakukan oleh para mahasiswa dan seniman muda di Jakarta.
Kegiatan showcase ini bertujuan untuk memperluas jaringan serta sebagai wadah bertukar ide dan gagasan antar mahasiswa Jakarta dan Surabaya. Lewat pameran ini, diharapkan muncul gagasan kritis dan kreatif yang dapat memunculkan karya-karya visual segar, inspiratif dan kontekstual. Beberapa seniman muda yang terlibat dalam pameran ini di antaranya adalah: Angga Cipta, Citra Melati, Cut & Rescue, Daniel Kampua, Dhemas Reviyanto, Elle & Rush, Ficky Fahreza, dan Syaiful Ardianto.
Pameran ini turut mempresentasikan beberapa karya dan dokumentasi workshop Jakarta 32°C. serta dokumentasi video dari penyelenggaraan Jakarta 32°C dari 2004 – 2012.Selain pameran, juga akan diadakan kegiatan presentasi, pemutaran kompilasi karya WorkshopVideo, serta diskusi.
Jakarta 32°C merupakan salah satu divisi dari ruangrupa, sebuah organisasi seni rupa kontemporer yang didirikan pada 2000 oleh sekelompok seniman di Jakarta.
Program:
Sabtu, 19 April 2014
Pembukaan: 17.00 – 21.00 WIB
Dimeriahkan oleh: Kitseh, Ayren Mayden, Cut & Rescue, dll
Minggu, 20 April 2014
Pameran di Perpustakaan BI: 06.00 – 18.00 WIB
Seri Presentasi Workshop Jakarta 32°C
– Presentasi Workshop Fotografi: 15.00 – 16.00 WIB
– Presentasi Workshop Seni Digital dan Interaktif: 16.00 – 17.00 WIB
Pemutaran Video di Aiola
– Pemutaran Kompilasi Karya Workshop Video Jakarta 32°C: 19.00 – 20.00 WIB
– Pemutaran Karya Video dari Surabaya: 20.00 – 21.00 WIB
Senin, 21 April 2014
Pameran: 08.00 – 16.00 WIB
Presentasi Project Jakarta 32°C: 14.00 – 16.00 WIB
Acara ini didukung oleh:
Jakarta 32°C | ruangrupa | Arts Collaboratory | Stichting DOEN | HIVOS | Bank Indonesia | Perpustakaan Bank Indonesia Surabaya | Ayorek! | WAFT-LAB | Aiola
*please.. feed the social media:
(download image for instagram, twitter photo posting, etc..)
Informasi lebih lanjut:
w: jakarta32c.org | ruangrupa.org | ayorek.org | waft-lab.com
fb: Jakarta32c | ruangrupa
t: @jakarta32c | @ruangrupa | @ayorek_org | @WAFTLAB
TOURDIGRADE
Hacteria dan Lifepatch bekerjasama dengan ruangrupa, Tobucil, Jatiwangi Art Factory, dan WAFT-Lab mempersembahkan:
Workshop, Presentasi dan Performance
keliling 4 kota – Pra-Hackterialab 2014
Senin – Rabu | 17, 18, 19 Maret 2014
di ruangrupa
Jl. Tebet Timur Dalam Raya No.6
Mulai Pk. 15.00 – Selesai
===
JADWAL KEGIATAN
ruangrupa, Jakarta
Senin, 17 Maret 2014
15.00 – 18.30 WIB Workshop Intro Bio-Elektronika (#WIB)
19.00 – 21.30 WIB Presentasi & Diskusi Hackteria, Lifepatch dan HackteriaLab 2014 (#HLab14)
Selasa, 18 Maret 2014
15.00 – 18.30 WIB Workshop Intensif Bio-Elektronika Banget (#WIBB) – sesi 1 **
19.00 – 21.00 WIB Workshop Teknik Fermentasi (#WTF)*
21.30 – 24.00 WIB Workshop Intensif Bio-Elektronika Banget (#WIBB) – sesi 2**
Rabu, 19 Maret 2014
15.00 – 18.30 WIB Workshop Intensif Bio-Elektronika Banget (#WIBB) – sesi 3 **
19.00 – 20.00 WIB Presentasi final workshop Bio-Elektronika Banget (#WIBB)
21.00 – 24.00 WIB Larry Bang – Bang Tattoo Show Performans
*Biaya pendaftaran IDR25.000
**Biaya pendaftaran IDR50.000
***Peserta terbatas, 10 orang/workshop
===
“Tourdigrade” adalah sebuah rangkaian acara workshop keliling beberapa kota di Indonesia. Rangkaian acara workshop ini merupakan salah satu bagian dari fase pra-HackteriaLab 2014 yang berlangsung di Yogyakarta. Rangkaian acara workshop ini menitik beratkan pada aktivitas berbagi pengetahuan dalam praktik kesenian dan ilmu pengetahuan biologis sederhana. Hackteria dan Lifepatch ingin memperkenalkan praktik kreatif penggunaan ilmu biologis melalui beberapa materi workshop.
***
Hackteria adalah platform web dan koleksi Proyek Seni Biologis Open Source yang digerakkan pada Februari 2009 oleh Andy Gracie, Marc Dusseiller dan Yashas Shetty, setelah kolaborasi yang mereka lakukan di Interactivos Garage Science di Medialab
Prado, Madrid. http://hackteria.org/
Lifepatch adalah organisasi seni lintas-disiplin yang terbentuk pada 26 Maret 2012. Berpijak pada inisiatif warga dalam seni, sains, dan teknologi, Lifepatch mengajak para anggota dan siapapun yang terlibat dalam aktivitasnya untuk meneliti, menggali, dan mengembangkan kehadiran teknologi, sumber daya alam, dan sumber daya manusia di daerah sekitarnya. http://lifepatch.org/
***
Kepada Apakah
A Soft Launching
“Kepada Apakah” / On What
by Afrizal Malna
March 12th, 2014 | 4pm
at ruangrupa
Jl. Tebet Timur Dalam Raya, No.6
Tebet
Jakarta Selatan 12820
*Free & Limited Seat
Speakers:
Melati Suryodarmo, Berto Tukan
Readers:
Andi Bersama, Hendra Setiawan, Haikal
***
An intuitive and KLA winning author, Afrizal Malna, has touched many hearts and souls through his books which mainly based on “his bodily encountered with the urban space” –wrote Andy Fuller in his critical investigation in the East-Asian contemporary literature.
Afrizalnewest and most precious novel yet thoughtfully written, “KepadaApakah”/ “On What” will be launched in ruangrupa, March 12th 2014. The novel told about a guy named Ram and his personal relationship. Ram was an actor as well as one of a student in the philosophy department in Driyarkara School of Philosophy. A leading, clairvoyant and yet full of socio-cultural inauguration making it possible to hit any single part of our unconscious –the history from the outsiderperspective.
This event will host Afrizal in an open discussion and debates about his genuine work, and a short knowledge about his book will be deliberated by a young writer from Remotivi and Indoprogress, Berto Tukan and also an international performance artist, Melati Suryodarmo.
This discussion demands an interdisciplinary study about the works.
For more information please contact Dian (+62 8572 5259287) or ruangrupa (+62 21 8304220)
About the Author: Afrizal, now in his mid-50s, is highly industrious: he writes around the clock, he travels regularly throughout Indonesia for seminars, readings and festivals, and when not working on a new collection of poems, he is revising older works, or having essays published in Kompas, a daily national newspaper. In 2012, Afrizal had residencies in Poland, at Platform Lublin, and at DAAD in Berlin. His most recently published book of poems is museum penghancur dokumen. In 2014, he will return to Berlin for a year-long residency. During the 1980s and 1990s he was active with Teater Sae. For a period in the 1990s, he was affiliated with the activist group ‘Urban Poor Consortium in Jakarta’. Despite this degree of activism, as a writer and poet, Afrizal remains relatively neutral in terms of Indonesia’s often polarised literary communities.