SWATATA

ruangrupa mempersembahkan:

SWATATA
installation, interactive multimedia, video, performance

Seniman:
Arie Syarifuddin a.k.a Alghorie, Ismal Muntaha, Muhammad Fatchurofi

Kurator:
Mitha Budhyarto

e-flyer_swatata
(download e-flyer)

Pembukaan:
Rabu, 23 April 2014
Dibuka dengan Artists Talk
17.00 WIB – selesai

Menampilkan:
Performans memasak oleh Mang Amey + Pemuda Inisiatif dan RURU Radio

di
RURU Gallery
Jl. Tebet Timur Dalam Raya No. 6
Jakarta Selatan 12820

Pameran:
24 April – 7 Mei 2014 (kecuali hari Minggu)
11.00 – 21.00 WIB

Gratis!

=============

 

RURU Gallery mengawali program pameran pertama di 2014 dengan mengundang tiga seniman muda: Arie Syarifuddin (Ghorie), Muhammad Fatchurofi (Rofi), dan Ismal Muntaha. Sebelumnya mereka lebih dikenal melalui karya-karyanya dalam proyek seni yang dikerjakan secara kolektif bersama Jatiwangi Art Factory (JaF). Pameran ini berkeinginan mendorong ketiga seniman mengembangkan karya personal mereka dan bereksperimen dalam sebuah proyek seni rupa dengan tema yang digagas bersama. Dari ketiga seniman muncul ketertarikan yang sama untuk mempertanyakan praktik self-organize yang terjadi di masyarakat.

Untuk mengembangkan gagasan ketiga seniman ini kedalam bentuk pameran, secara khusus ruangrupa mengundang Mitha Budhyarto untuk bertindak sebagai kurator pameran. Mitha Budhyarto yang telah aktif bekerja sebagai kurator di berbagai pameran sejak 2011, adalah dosen di jurusan Desain Grafis di beberapa universitas swasta di Jakarta, dan selain itu juga bekerja sebagai periset independen.

Dari beberapa pertemuan, tercetus kata “swatata” sebagai terjemahan yang dibuat oleh Muhammad Fatchurofi atas istilah “self-organise”. Bergerak dari istilah “swatata” ini, masing-masing seniman kemudian mengembangkan gagasannya dengan mempertanyakan apa ciri-ciri dari pola swatata dan bagaimana praktik swatata bekerja saat ini dalam konteks urban kota Jakarta.

Disini, ketiga seniman muda ini mulai mengembangkan strategi artistik yang berbeda dari apa yang sudah menjadi kebiasaan mereka hinggasekarang. Ghorie, yang biasabekerjadengan medium video, disini membuat instalasi dengan menggunakan benda-benda temuan. Rofi, selain menggunakan motion graphics, juga membuat karya dengan media suara serta teknik video interaktif. Sedangkan, Ismal mempresentasikan karyanya lewat sebuah instalasi menggunakan, antara lain, rekaman suara, poster cetak, dan benda temuan.

Proyek seni rupa ini adalah sebuah usaha untuk mempertanyakan pola swatata dan menyingkapinya melalui strategi artistik seniman.

===

*please.. feed the social media:
instagram
(download image for instagram, twitter photo posting, etc..)

Informasi lebih lanjut:
w: ruangrupa.org
fb: ruangrupa
t: @ruangrupa

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>