PROTOTIPE
ruangrupa mempersembahkan:
Pameran Tunggal Benny Wicaksono
PROTOTIPE
Instrumen Visual Analog [kolaborasi dengan Klub Karya Bulutangkis]
Kurator: Mahardika Yudha
Pembukaan:
Selasa, 27 Januari 2015 | 19.00 wib – selesai
Dimeriahkan oleh:
UNCLETWIS
KASETAN
Pameran:
28 Januari – 7 Februari 2015 (kecuali Minggu)
11.00 – 21.00 wib
di RURU Gallery
Jl. Tebet Timur Dalam Raya No. 6
Jakarta Selatan 12820
***
Membuka 2015, RURU Gallery menggandeng seorang perupa asal Surabaya, Benny Wicaksono menampilkan hasil kerja kreatifnya dalam pameran tunggal bertajuk PROTOTIPE: Instrumen Visual Analog. Dalam konteks individu, perupa yang kerap kali bekerja dengan menggunakan media CCTV (Close Circuit Television) telah banyak menghasilkan karya yang bermain di wilayah digital, video, serta seni interaktif. Secara personal, Benny memiliki ketertarikan khusus pada usaha modifikasi, reparasi, bahkan kanibalisasi mesin-mesin analog. Ketertarikan ini diwujudkan dalam sketsa-sketsa mesin analog yang ia buat.
Dalam relasi wilayah seni media itulah kemudian Mahardika Yudha diundang untuk terlibat sebagai kurator dalam pameran ini. Keduanya melakukan dialog secara intens mengenai konsep presentasi pameran ini. Lewat perbincangan-perbincangan itulah kemudian muncul kata prototipe yang mewakili gagasan yang diusung dalam pameran ini, dengan menempatkan fokus pada proses produksi (benda) dari puluhan sketsa rancangan mesin analog milik Benny Wicaksono.
Secara khusus, pameran ini juga ingin menyoroti kemungkinan perilaku modifikasi yang dilakukan Benny dengan fenomena budaya ngoprek yang sudah muncul sejak lama di masyarakat seperti mall rongsok di Depok atau Pasar Genteng di Surabaya. Bagaimana hal ini kemudian saling berpengaruh? Sejauh mana perilaku ini mengakar? Pertanyaan ini coba dijawab melalui proses kolaborasi bersama Klub Karya Bulutangkis, sekelompok anak muda kreatif di Jakarta yang sering berkarya lintas medium. Dengan demikian diharapkan terjadi transfer pengetahuan yang selalu muncul ketika perilaku ngoprek terjadi di masyarakat.
Selain itu, ada hal menarik dengan menghadirkan pameran ini yaitu upaya untuk melihat kembali kemungkinan-kemungkinan yang ditawarkan oleh seni media di Indonesia. Terutama dari sisi pelaku (baca: geek) yang memiliki kegemaran meng’oprek’ dan menciptakan kemungkinan teknologi baru yang dapat berguna di masyarakat.
—
Benny Wicaksono adalah seniman suara dan visual, illustrator, desainer grafis, dan peneliti media independen. Pendiri VIDEO:WRK – Surabaya International Video Festival dan ELECTRO:WORK! – Festival Musik Elektronik. Ia aktif berpameran di dalam dan luar negeri, di sela waktunya menjadi pembicara dan pemateri untuk sejumlah kuliah tamu dan lokakarya seni media di berbagai kampus di Surabaya. Saat ini sedang aktif membangun institusi independennya, WAFT-Lab.
***
Gratis!
—
w: ruangrupa.org | t: @ruangrupa | fb: ruangrupa | i:@ruangrupa
Leave a Reply