M’s Wonderful Drawer – Final Project by Viviana Cardenas
ruangrupa in collaboration with the Ministry of culture of Colombia and Arts Collaboratory presents:
M’s Wonderful Drawer
Final Project: Viviana Cardenas
Artist residency program in artlab
Thursday, 26 February | 5.00 p.m. – finished
Featuring: Cut and Rescue • Enomonsta • Ika Vantiani • Junk Not Dead
At ruangrupa
Jl. Tebet Timur Dalam Raya No. 6
Jakarta Selatan 12820
Free!
***
“At the end, all market should keep making magic”
w: ruangrupa.org | t: @ruangrupa | fb: ruangrupa | i:@ruangrupa
M’s Wonderful Drawer
ruangrupa in collaboration with the Ministry of culture of Colombia and Arts Collaboratory presents:
M’s Wonderful Drawer
Work in Progress: Viviana Cardenas
Artist residency program in artlab
Saturday, 21 February | 2 p.m. – finished
Free!
At ruangrupa
Jl. Tebet Timur Dalam Raya, No. 6
Jakarta Selatan 12820
***
M’s Wonderful Drawer is a project that using the colombian figure of culebrero (storyteller-witchdoctor) aims to combine the notions of magic, myth, and game from the creation of various artistic objects. Consequently, after the culebrero renamed the artistic objects, they will be endowed with new meanings and acquired magical powers. They will become talismans and enchanting objects which may act as remedies and cures to the quotidian problems offered by the current global market world. This project will be carried out as an activation of public space seeking for the appropriation of plazas, streets, and public parks, in which the ‘enchanted objects’ will be in exchange for the stories of the Jakarta residents. If you are interested in learning more about this project and the products that M’s Wonderful Drawer will be offering, please have a visit. Let the Neo tropical magic be with you.
Viviana Cárdenas
Born 1985 in Bogotá, Colombia. Lives and works in Bogotá
She is Co-director of the artist initiative La Ramona Proyectos – Espacio101 Non profit organization for the research, creation and exhibition of the emerging artist in Bogotá Colombia.
As an artist, she is interested in combining both the artistic language and the thinkable possibility phylosophy as an approach to comprehend the reality by building alternative spaces. She develops drawing as a semantical place which allows her to establish relationships between delirant, fantastic, and immemorial situations with actual circumstances. Her central idea is to examine the mechanisms that allow us to get an appropriation of the places in which we live, by describing the everyday experiences in both local and global scenarios.
***
w: ruangrupa.org | t: @ruangrupa | fb: ruangrupa | i:@ruangrupa
bonita & the hus BAND – #BeNiceToEachOther TOUR 2015
ruangrupa dan Demajors mempersembahkan:
bonita & the hus BAND – #BeNiceToEachOther TOUR 2015
Jumat, 20 Februari 2015 | jam 19.00
di ruangrupa
Jl. Tebet Timur Dalam Raya, no.6
Tebet – Jakarta Selatan
..GRATIS!
===
“… we’re making small miracles”
Setelah merilis album perdananya 5 November 2014 lalu, bonita & the hus BAND (BNTHB) mengajak teman-teman dan penikmat musik mereka dalam ‘hashtag’ #BeNiceToEachOther pada paruh pertama tahun 2015 ini. Terinspirasi dari lirik lagu “Small Miracles” dari album bertitel sama, BNTHB menjalankan ‘ajakan’ ini dalam bentuk merilis lagu tersebut sebagai single mereka di bulan Februari 2015 ini. #BeNiceToEachOther juga BNTHB jalankan dalam bentuk TOUR yang dibagi dalam tiga babak di semester awal 2015 ini.
SINGLE “Small Miracles”
Lagu “Small Miracles” adalah lagu pertama yang digubah oleh BNTHB di awal perjalanan band ini. “Saya belum pernah melihat keajaiban-keajaiban besar seperti laut terbelah, atau gunung berpindah tempat, tapi saya percaya sama keajaiban-keajaiban kecil yang terjadi sehari-hari, (seperti) orang-orang memberi senyum satu sama lain, saling menolong jika ada yang kesulitan..”, ujar Bonita menjelaskan tema lagu ini. Lagu yang kuat dengan warna akustik dan soul ini menunjukkan kekhasan musik BNTHB yang sederhana untuk dinikmati namun total dalam ekspresi serta tema musikal/ekstra musikalnya. Lirik lagu ini juga menjadi salah satu inspirasi untuk ajakan #BeNiceToEachOther.
#BeNiceToEachOther TOUR 2015
Tur ini adalah rangkaian penampilan live BNTHB di beberapa tempat yang terbagi menjadi tiga babak berdasarkan area wilayah di paruh awal tahun 2015. Babak pertama dari tur ini dilakukan di
beberapa tempat seperti kedai atau kantung kegiatan berkesenian di wilayah Jakarta dan Tangerang Selatan yang akan berlangsung di bulan Februari. Babak kedua akan berlangsung di awal hingga pertengahan Maret di wilayah Bogor dan Bandung. Sedangkan babak ketiga akan dilakukan di bulan April untuk wilayah Jawa Tengah hingga Timur. Selain menampilkan musiknya secara live, BNTHB juga mengajak teman dan sahabat yang hadir untuk membawa barang-barang (secara spesifik adalah mainan dan buku untuk anak) yang sudah tidak terpakai namun masih dalam kondisi layak untuk dikumpulkan yang nantinya akan disalurkan kepada anak-anak yang membutuhkannya. Yang juga spesial dari #BeNiceToEachOther TOUR 2015 ini adalah BNTHB mengajak beberapa rekan musisi/band untuk turut tampil di beberapa venue tertentu.
===
Pada tahun 2009, sebuah band dibentuk untuk mengiringi Bonita menampilkan lagu-lagu dalam album solonya (“Bonita” – 2003, “…laju” – 2009). Band ini diberi nama “bonita & the hus BAND” (BNTHB). Dalam perjalanannya, BNTHB juga menghasilkan karya-karya mereka sendiri sebagai sebuah band.
BNTHB beranggotakan: Bonita (vocal, tambourine), Petrus Briyanto Adi (guitars, vocal), Bharata Eli Gulö (percussions, vocal), dan Jimmy Tobing (saxophones).
BNTHB menampilkan musik bernafaskan akustik, pop, folk dan soul. Lirik-lirik lagu mereka berangkat dari pengalaman hidup sehari-hari, baik yang personal maupun juga yang menyangkut pengalaman banyak orang. Kemampuan dan pengalaman masing-masing pemain memperkuat karakter BNTHB sebagai kuartet akustik yang “INTENSE, FUN & JOY”.
***
twitter: @rumahbonita, @demajors_info
hashtag: #BeNiceToEachOther
homepage: www.rumahbonita.com, www.demajors.com
e-mail: promotion.demajors@gmail.com
SHIFTING SPACES
[Scroll down for English version]
RURU Gallery bersama Japan Foundation Jakarta dan Wadezig! mempersembahkan:
SHIFTING SPACES
Bujangan Urban, Darbotz, The Popo, Tuts, MG Pringgotono, Shake, Stereoflow
Kurator: Riksa Afiaty
Pembukaan:
Rabu, 18 Februari | 19.00 wib – selesai
Live DJ: Ali Bomaye, Dangerdope, Kogi
Pameran:
19 – 28 Februari 2015 (kecuali Minggu) | 11.00 – 21.00 wib
di RURU Gallery
Jl. Tebet Timur Dalam Raya No. 6
Jakarta Selatan 12820
***
Tujuh street artist: Bujangan Urban, Darbotz, The Popo, Tuts, MG Pringgotono, Shake, dan Stereoflow akan menampilkan karya mereka di RURU Gallery dalam pameran bertajuk SHIFTING SPACES. Dikuratori Riksa Afiaty, pameran ini berupaya untuk membaca kembali praktek-praktek kreatif yang dilakukan oleh street artist baik secara berkelompok maupun individu pada saat ini. Elemen-elemen dasar dalam konteks kerja street art: ruang, waktu, dan privasi masih menjadi hal-hal pokok yang dibicarakan. Riksa, mengajak seniman-seniman tersebut berdiskusi, bertukar gagasan mengenai apa yang mungkin akan dikerjakan oleh street artist di masa kini.
Secara garis besar, pameran ini akan berupaya untuk mempresentasikan gagasan, siasat, serta negosiasi yang dilakukan oleh ketujuh street artist dalam ruang-ruang itu. Sebuah diskusi panel telah digelar sebelumnya untuk menajamkan gagasan-gagasan yang akan dituangkan dan nantinya akan ditampilkan sebagai bagian pameran.
Proyek pameran ini merupakan salah satu hasil dari program Curators Workshop in South East Asia yang diselenggarakan dan didukung oleh The Japan Foundation Jakarta.
***
Gratis!
w: ruangrupa.org | t: @ruangrupa | fb: ruangrupa | i:@ruangrupa
email: info@ruangrupa.org
===========================
RURU Gallery with Japan Foundation Jakarta and Wadezig! Present:
SHIFTING SPACES
Bujangan Urban, Darbotz, The Popo, Tuts, MG Pringgotono, Shake, Stereoflow
Curator: Riksa Afiaty
Opening:
Wednesday, 18 February | 7.00 p.m. – finished
Live DJ: Ali Bomaye, Dangerdope, Kogi
Exhibition:
19 – 28 February (close on Sunday) | 11.00 a.m. – 09.00 p.m.
At RURU Gallery
Jl. Tebet Timur Dalam Raya No. 6
Jakarta Selatan 12820
***
Seven street artists: Bujangan Urban, Darbotz, The Popo, Tuts, MG Pringgotono, Shake, and Stereoflow will be presenting their works in RURU Gallery in an exhibition entitled SHIFTING SPACES. Curated by Riksa Afiaty, this exhibition seeks to reexamine the creative practices performed by street artists, as a group or individual nowadays. Basic elements in the convention of street art: space, time, and privacy yet again become the highlights to be discussed. Riksa, invited those artists to discuss, exchange ideas about what might be done by street artists these days.
All in all, this exhibition will be an attempt to shows idea, tactic, and negotiation done by the seven street artists in such spaces. A panel discussion was held previously to hone the ideas that will be expressed and later displayed as a part of the exhibition.
This exhibition project is one of the outputs of Curators Workshop in South East Asia program,organized and supported by the Japan Foundation Jakarta.
***
Free!
w: ruangrupa.org | t: @ruangrupa | fb: ruangrupa | i:@ruangrupa
email: info@ruangrupa.org
SETELAH DESEMBER
RURU Shop mempersembahkan:
“SETELAH DESEMBER”
Artist Merchandise Project Pandai Besi
Berkolaborasi dengan Azer, Diela Maharanie, The Popo
Peluncuran Produk:
Jumat, 13 Februari 2015
Pukul 19.00 – 21.00 WIB
Di ruangrupa
Jl. Tebet Timur Dalam, No. 6
Tebet – Jakarta
12820
Penampilan istimewa oleh: Pandai Besi
GRATIS!
Awal tahun ini pada program Artist Merchandise Project, RURU Shop bekerjasama dengan Pandai Besi – sebuah Band Indie kebanggan Ibu Kota – mengundang tiga perupa muda, yaitu: Azer, Diela Maharanie dan The Popo untuk berkolaborasi dengan merespon tema “Desember”, yang diambil dari salah satu lagu kelompok musik Pandai Besi. Kami mengundang ketiga perupa tersebut karena latar belakang artistik yang berbeda. Azer yang kental dengan dunia desain grafis, dikenal akan komiknya yang bercerita sekaligus mengkritik keadaan sehari-hari yang di alaminya. Diela Maharanie adalah seorang illustrator, karyanya mudah dikenali lewat penggunaan motif dan warna-warni cerah yang khas. The Popo merupakan seorang street artist, sering dikenal lewat karakter jenaka yang dia ciptakan bernama Popo, karyanya banyak menyampaikan berbagai kritik tentang kota. Melalui project ini, musik sebagai sebuah gagasan berkembang menjadi visual yang di aplikasikan menjadi produk pilihan yang dapat di miliki dengan harga yang terjangkau.
Kolaborasi ini menghasilkan berbagai produk seperti kaos, payung, tas, scarf dan jaket yang di produksi sangat terbatas.
Artist Merchandise Project adalah program rutin dari RURU Shop yang mengajak para perupa terpilih untuk berkolaborasi, dengan hasil akhir berupa peluncuran produk.
Info:
w: ruangrupa.org | fp: ruangrupa RURU Shop | ig: @ruangrupa | t: @ruangrupa @rurushop
Workshop VJ-ing Bersama Benny Wicaksono
Workshop VJ-ing Bersama Benny Wicaksono
RURU Gallery bekerjasama dengan Divisi Seni Media ruangrupa membuka pendaftaran untuk mengikuti Workshop VJ-ing. Workshop ini merupakan bagian dari “PROTOTIPE”, Pameran Tunggal Benny Wicaksono.
Dalam workshop ini, peserta akan diajak mengeksplorasi potensi-potensi kamera CCTV dalam menciptakan perangkat VJ (Visual Jockey) analog. Perangkat ini dimaksudkan sebagai alternatif yang paling murah dan mudah digunakan dibandingkan dengan perangkat-perangkat lunak lain yang biasa dipakai oleh para Visual Jockey.
Workshop ini akan dilaksanakan di ruangrupa (Tebet Timur Dalam Raya No.6, Jakarta Selatan) pada hari Jumat, 6 Februari 2015 pukul 15.00.
Persyaratan pendaftaran:
- Berstatus pelajar dan mahasiswa.
- Mengirimkan data diri lengkap beserta motivasi mengikuti workshop ke sara@okvideofestival.org
- Pendaftar yang terpilih bersedia membawa peralatan workshop berupa:
- 3 (tiga) buah cermin berukuran 5 x 15 cm
- Laptop
- Footage video (konten dan durasi bebas)
- Tiga buah lagu pilihan
Peserta terpilih akan dihubungi via email atau telepon pada hari Kamis, 5 Februari 2015.
Untuk informasi lebih lanjut silakan hubungi ruangrupa di:
Telepon: (021) 8304220
w: ruangrupa.org | t: @ruangrupa | fb: ruangrupa | i:@ruangrupa
Email: info@ruangrupa.org
PESTA MEGA PELUNCURAN: RURURADIO
PROTOTIPE
ruangrupa mempersembahkan:
Pameran Tunggal Benny Wicaksono
PROTOTIPE
Instrumen Visual Analog [kolaborasi dengan Klub Karya Bulutangkis]
Kurator: Mahardika Yudha
Pembukaan:
Selasa, 27 Januari 2015 | 19.00 wib – selesai
Dimeriahkan oleh:
UNCLETWIS
KASETAN
Pameran:
28 Januari – 7 Februari 2015 (kecuali Minggu)
11.00 – 21.00 wib
di RURU Gallery
Jl. Tebet Timur Dalam Raya No. 6
Jakarta Selatan 12820
***
Membuka 2015, RURU Gallery menggandeng seorang perupa asal Surabaya, Benny Wicaksono menampilkan hasil kerja kreatifnya dalam pameran tunggal bertajuk PROTOTIPE: Instrumen Visual Analog. Dalam konteks individu, perupa yang kerap kali bekerja dengan menggunakan media CCTV (Close Circuit Television) telah banyak menghasilkan karya yang bermain di wilayah digital, video, serta seni interaktif. Secara personal, Benny memiliki ketertarikan khusus pada usaha modifikasi, reparasi, bahkan kanibalisasi mesin-mesin analog. Ketertarikan ini diwujudkan dalam sketsa-sketsa mesin analog yang ia buat.
Dalam relasi wilayah seni media itulah kemudian Mahardika Yudha diundang untuk terlibat sebagai kurator dalam pameran ini. Keduanya melakukan dialog secara intens mengenai konsep presentasi pameran ini. Lewat perbincangan-perbincangan itulah kemudian muncul kata prototipe yang mewakili gagasan yang diusung dalam pameran ini, dengan menempatkan fokus pada proses produksi (benda) dari puluhan sketsa rancangan mesin analog milik Benny Wicaksono.
Secara khusus, pameran ini juga ingin menyoroti kemungkinan perilaku modifikasi yang dilakukan Benny dengan fenomena budaya ngoprek yang sudah muncul sejak lama di masyarakat seperti mall rongsok di Depok atau Pasar Genteng di Surabaya. Bagaimana hal ini kemudian saling berpengaruh? Sejauh mana perilaku ini mengakar? Pertanyaan ini coba dijawab melalui proses kolaborasi bersama Klub Karya Bulutangkis, sekelompok anak muda kreatif di Jakarta yang sering berkarya lintas medium. Dengan demikian diharapkan terjadi transfer pengetahuan yang selalu muncul ketika perilaku ngoprek terjadi di masyarakat.
Selain itu, ada hal menarik dengan menghadirkan pameran ini yaitu upaya untuk melihat kembali kemungkinan-kemungkinan yang ditawarkan oleh seni media di Indonesia. Terutama dari sisi pelaku (baca: geek) yang memiliki kegemaran meng’oprek’ dan menciptakan kemungkinan teknologi baru yang dapat berguna di masyarakat.
—
Benny Wicaksono adalah seniman suara dan visual, illustrator, desainer grafis, dan peneliti media independen. Pendiri VIDEO:WRK – Surabaya International Video Festival dan ELECTRO:WORK! – Festival Musik Elektronik. Ia aktif berpameran di dalam dan luar negeri, di sela waktunya menjadi pembicara dan pemateri untuk sejumlah kuliah tamu dan lokakarya seni media di berbagai kampus di Surabaya. Saat ini sedang aktif membangun institusi independennya, WAFT-Lab.
***
Gratis!
—
w: ruangrupa.org | t: @ruangrupa | fb: ruangrupa | i:@ruangrupa
Biopic di Indonesia
ruangrupa mempersembahkan:
“Biopic di Indonesia – Teropong Nasionalisme Kontemporer”
Program diskusi sarjana muda sesi ketiga
Jumat, 16 Januari 2015
19.00 – selesai
di
RURU Gallery
Jl. Tebet Timur Dalam Raya No.6
Jakarta Selatan 12820
Menghadirkan:
Windu Jusuf (Pembicara)
Indra Ameng (Penanggap)
Gratis!
***
Program Sarjana Muda kali ini akan berbicara tentang film biopic indonesia kontemporer. Diskusi akan difokuskan pada praktek penarasian kisah hidup beberapa pahlawan nasional yang terlihat dalam beberapa film biopik seperti Soegija, Sang Pencerah, dan Soekarno. Tren penarasian dalam film-film biopic membuka peluang bagi munculnya pertanyaan tentang letak sinema dalam usaha penerjemahan sejarah nasional yang sebelumnya ditulis guna mendukung ideologi negara serta sisi-sisi komersil biopik dalam usaha mengenalkan para pahlawan nasional kepada generasi penonton yang lebih muda.
***
Windu Jusuf adalah editor Cinema Poetica dan IndoPROGRESS. Pada 2013 ia lulus dari program master Center for Religious and Cross-Cultural Studies, Universitas Gadjah Mada. Sekarang ia mengajar di Film Dept., Binus International University, Jakarta, sembari sekali-kali berkeliling di beberapa tempat di Indonesia untuk berbagi pengetahuan kritik film.
Indra Ameng adalah Koordinator Dukungan dan Promosi ruangrupa. Ia berkarya sebagai seniman dengan berbagai media dan melalui duo yang ia dirikan: The Secret Agent.
w: ruangrupa.org | t: @ruangrupa | fb: ruangrupa | i:@ruangrupa